Kendalikan Inflasi Pemprov Kepri Kembali Gelar Pasar Murah

  • Whatsapp

BR,KEPRI-Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Bazar Pangan Murah di Pantai Piwang, Ranai, Natuna.

Bazar pangan murah yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan (KP2KH) Kepri di Kabupaten Natuna bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Bulog, BPTP, Disperindag Kepri, PT Pembangunan Kepri, Dishub Kepri, dan juga menggandeng ASDP Batam untuk mengangkut bahan pangan dengan Cold Strorage Mobile mengunakan kapal roro sejak Kamis (25/08). Selain itu, Pemkab Natuna juga dilibatkan dalam salah satu program extra effort Badan Pangan Nasional ini.

Bacaan Lainnya

Bazar pangan di Natuna menyediakan berbagai bahan pangan pokok yang dijual di bawah harga pasar mulai dari bawang merah India, bawang merah Jawa, bawang putih, kentang, cabe kering, telur, dan minyak goreng curah.

Bazar pangan tersebut menyediakan 50 kg bawang merah Jawa yang dijual Rp 26.000 per kg, jauh di bawah harga pasar yang berkisar Rp 42.000 per kg. Juga bawang putih dengan total 60 kg dijual dengan harga Rp 22.000 per kg, di bawah harga pasar yang berkisar Rp 28.667 per kg. Sedangkan minyak goreng curah yang disediakan sebanyak 500 liter yang dijual Rp 12.000 per liternya.

Bazar pangan murah ini bertujuan
sebagai upaya pengendalian inflasi bahan pangan di daerah perbatasan.

Gubernur Ansar mengatakan salah satu penyebab utama inflasi bahan pangan di Kepri adalah mahalnya biaya distribusi karena Kepri didominasi lautan dengan bentangan wilayah yang luas. Terutama jika menjangkau kabupaten terluar seperti Ntuna dan Kepulauan Anambas.

Karena itulah Pemerintah Provinsi Kepri berinisiatif mengirimkan langsung bahan pangan ke Natuna dengan mensubsidi transportasi sehingga harga bahan pangan yang disediakan bisa di bawah harga pasar.

“Bazar pangan dilakukan dalam mengantisipasi harga bahan pokok dibeberapa kab/kota yang menjadi titik rawan kenaikan harga, hal ini akan dapat mempengaruhi fluktuasi harga yang akan menjadi beban masyarakat,” kata Gubernur Ansar.

Pos terkait

Comment