Masyarakat Terpukau Pertunjukan PKD

  • Whatsapp

BR,TANJUNGPINANG –
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang menggelar
Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2022 di Lapangan Pamedan Ahmad Yani Tanjungpinang, Ahad,(28/8)

Pengunjung tampak menikmati atraksi kesenian tradisional seperti reog, barongsai, dan barongan yang disajikan oleh sanggar dan paguyuban di kota Tanjungpinang.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu, pekan kebudayaan daerah juga diramaikan dengan stand bazar pelaku UMKM.

Walikota Tanjungpinang, Rahma yang turut menyaksikan kesenian tradisional tersebut mengatakan melalui pekan kebudayaan daerah ini, kembali membangkitkan semangat para pengiat seni dan budaya daerah mengekspresikan aktivitas budaya yang dimiliki.

“Ini tentu punya nilai-nilai budaya, karena masing-masing daerah ada tradisinya,” ujarnya.

Menurutnya, pagelaran kesenian tradisional ini sangat bermanfaat, menghibur, dan menjadi edukasi bagi generasi muda . Oleh karena itu, manfaatkanlah kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.

“Di sini, kita bisa mengenalkan langsung kepada anak-anak kita. Ini loh keanekaragaman kebudayaan multi etnis yang ada di kota Tanjungpinang,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Meitya Yulianty mengatakan pekan kebudayaan daerah ini menampilkan pertunjukkan kesenian tradisional budaya dari sanggar seju, paguyuban, dan komunitas di kota Tanjungpinang.

“Kegiatan berlangsung selama dua hari, dari 27-28 Agustus 2022. Mulai sore pukul 15.30 WIB dan malamnya pada pukul 19.30 WIB hingga selesai,” ujarnya.

Ia berharap, melalui PKD ini semakin memperkuat budaya sebagai keberlangsungan ideologi bangsa yang tak lepas dari nilai budaya yang menjadi pilar utama kesatuan Republik Indonesia.

Malam harinya, pertunjukkan dilanjutkan dengan penampilan tarian dan nyanyian dari sanggar seni dan komunitas pengiat seni dan budaya.

PKD 2022 akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukkan kesenian tradisional seperti kuda lumping, debus, reog, kesenian Pasundan, dendang anak Penyengat, barongsai, ghazal warisan, sarvati, gondang musik staman akustik, PWP musik rontek Flores/Lembata, Wan Seri Beni Paguyuban, serta sanggar seni dan komunitas.

Penulis: Firdaus

Pos terkait

Comment