Pemburu Babi Tewas Tertembak Senjata Rakitan

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, DHARMASRAYA – Malang sekejap mata, mujur sepanjang hari, itulah pepatah orang dahulu yang mengatakan bahwa nasib seseorang tidak ada yang tahu. Begitu juga dengan Ahfiler (45) warga Jorong Padang Candi, Kenagarian Sungai Dareh, Kecamatan Pulang Punjung. Dimana ia tewas tertembak senjata api rakitan jenis gobok milik sendiri ketika hendak berburu babi hutan, Minggu (21/2) kemarin.

kejadian nahas itu terjadi di salah satu kebun karet masyarakat di Jorong Kampung Surau, Kenagarian Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Korban tewas dengan luka tembak di bagian kepala, akibatnya bola mata sebelah kanan keluar.

Saksi merupakan salah satu teman korban yang saat itu ikut bersama korban berburu babi Aziz (57) di Mapolsek Pulau Punjung menjelaskan, sebelumnya sekitar pukul 09.00 WIB, ia pergi berburu babi delapan orang.

Sampai di lokasi perburuan, ia bersama korban serta rekan lainnya sebelum melakukan perburuan sempat makan bersama terlebih dahulu dilokasi tersebut.

Usai makan bersama, para pemburu ini langsung masuk ke dalam hutan dan berpencar dengan maksud hendak mengepung buruan.

Berselang tak berapa lama mereka berpencar mencari buruan, sekitar pukul 14.00 Wib terdengar suara letusan dari arah korban.Mendengar suara letusan itu, semua berlari ke lokasi tempat suara letusan terdengar dengan menduga korban telah menembak buruan, tapi kenyataannya, setelah sampai di lokasi mereka mendapati korban telah tergeletak dengan luka tembak di bagian kepala bagian belakang dan tembus ke mata.“Karena takut saya bersama rekan-rekan lain tidak berani memindahkan jasad korban, namun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pulau Punjung,”ungkap Aziz.

Setelah mendapat laporan dari masyarakat, anggota polisi dari Polsek Pulau Punjung bersama Walinagari Gunung selasih, Gunardi Dt Rajo Adil mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).Setelah itu baru mengangkat jenazah korban dan dibawa ke RSUD Sungai Dareh untuk dilakukan visum.

Dari visum luar yang dilakukan tim medis RSUD Sungai Dareh karena keluarga korban menolak untuk diautopsi memang ditemukan lubang luka tembak di bagian belakang kepala korban dan tembus melalui mata sebelah kanan, sementara peluru yang diduga merenggut nyawa korban tidak ditemukan bersarang di kepala korban. Artinya peluru tembus dan keluar melalui mata korban.

Kapolsek Pulau Punjung Iptu Sutrisman melalui Kanit Reskrimnya, Ipda Syafrinaldi saat ditemui sejumlah awak media mengatakan, kuat dugaan kasus ini murni karena kelalaian sendiri. Sebelum berburu dan sesampainya di TKP mereka langsung mengisi senjata gobok mereka dengan peluru, namun entah kenapa karena kelalaian korban senjata itu meletus sendiri dan mengenai kepala korban yang mengakibatkan korban me­ning­gal dunia TKP.

Petang kemarin, jenazah korban telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan, sedangkan beberapa saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di Mapolsek Pulau Punjung, dan sepucuk senjata rakitan atau gobok milik korban telah di amankan untuk dijadikan Barang Bukti. (AFRIZAL)

Pos terkait

Comment