Kepala Bidang Sosial Dharmasraya Berlagak Koboi, Larang Wartawan Menggalang Dana Untuk Berobat Rakyat Miskin

  • Whatsapp

Dharmasraya, Sumbar (BR) – Aksi Sosial menggalang dana yang dilakukan oleh Forum Jurnalis Independent Dharmasraya (Forjid) bersama beberapa rekan wartawan yang bertugas kabupaten Dharmasraya untuk membantu biaya berobat masyarakat miskin yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sei Dareh Dharmasraya mendapat halangan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Dharmasraya.

Dimana pada saat penggalangan dana tersebut yang berlokasi di simpang lampu merah KM.2 Sungai Kambut, tepatnya didepan kantor Bupati Dharmasraya, Elfa Handayani selaku Kepala Bidang Sosial Dinsostransmigran mempertanyakan izin penggalangan dana.”Aturan mana yang dipakai untuk meminta-minta ini. Negara mengeluarkan aturan untuk penggalangan dana,” ucapnya berlagak koboi disela-sela aksi tersebut.

Ucapan dari Kepala Bidang Sosial itu memicu emosi sejumlah wartawan yang tengah melakukan penggalangan dana, sehingga cekcok adu argument terjadi “undang undang apa yang anda pakai? Ini pekerjaan anda yang kami lakukan. Selama ini anda kemana,” kata Irwan wartawan Jejak News.

Saat dikonfirmasi ketua Forjid, Hendri Pratama SH membenarkan adanya cekcok antara wartawan dengan kepala bidang sosial itu. Hendri mengatakan, semestinya pemerintah daerah yang terlebih dahulu turun tangan menanggapi problem kesehatan masyarakat miskin ”pemerintahan tidak lagi perduli dengan masyarakat miskin. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan membantu masyarakat ini.” tandasnya.

Lanjutnya, Hendri meminta pihak terkait seperti inspektorat, pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengaudit dana Sosial yang selama ini dianggarkan pemerintah daerah ”kemana perginya dana bansos itu? Semestinya, pihak inspektorat dan yang berwenang mengaudit kemana perginya dana bansos. Apakah tepat sasaran atau tidak.”tegasnya.

Menurut pantauan dilapangan, problem kesehatan masyarakat miskin ini, tidak pernah ada perhatian dari pemerintah daerah. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, masyarakat miskin sampai salah seorang warga jorong Sungai Kilangan meninggal ditengah – tengah pondok kebun warga karena tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasalnya, warga ini menderita sakit komplikasi sangat lama. Namun apalah, karena kehidupan yang bergelut dengan garis kemiskinan, jaminan kesehatan itu hanya mimpi belaka.

(nofri)

Pos terkait

Comment