BR. KEPRI – Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib (RSUD RAT) Provinsi Kepri, harus tetap memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, sesuai dengan moto RSUD RAT yakni ‘Melayani dengan Akhlak Mulia’.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Ansar saat berkunjung ke RSUD RAT, Tanjungpinang, untuk bertemu jajaran manajemen rumah sakit membahas peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Ansar pada kesempatan tersebut meminta manajemen RSUD RAT untuk membuka telinga selebar-lebarnya terkait keluhan, aduan dan laporan dari masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan. Termasuk laporan masyarakat mengenai panjangnya antrian pendaftaran pasien BPJS belakangan ini.
“Terkait laporan masyarakat mengenai antrian panjang di pendaftaran, mari kita cari solusinya, bagaimana hal itu tidak sampai terjadi lagi. Kasihan masyarakat, terutama pasien, sudah sakit, mau berobat, panjang pula antriannya” ujarnya
Sebagai informasi, panjangnya antrian pasien BPJS sebagai akibat aturan baru pemberlakuan wajib fingerprint bagi pasien tujuan seluruh poliklinik, kecuali poliklinik anak. Di mana sebelumnya kewajiban fingerprint pasien hanya ke 4 poliklinik saja yakni fisioterapi, jantung, mata, dan hemodialisa.
Dari diskusi, didapat beberapa solusi dari permasalahan antrian panjang tersebut sebelum pemberlakuan Sistem Informasi Manajemen RS (SIMRS) yang baru dapat diimplementasikan di Bulan Desember mendatang, di antaranya penambahan jumlah petugas dan loket pendaftaran di jam-jam ramai, pemberlakuan screening secara online bagi pasien kontrol, pemberlakuan pendaftaran manual bagi pasien yang tidak bisa diinput fingerprintnya, serta pasien BPJS yang mengambil obat, dapat langsung diarahkan ke farmasi tanpa perlu fingerprint.
“Segera terapkan solusi-solusi tersebut, jangan sampai masalah ini berlarut, beberapa hari lagi saya akan kembali, kita lihat perkembangannya” pesan Gubernur Ansar.
Comment