TPID Harus Bekerja Maksimal Jelang Ramadhan

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Menjelang masuk bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus bekerja dengan baik dan maksimal.

Hal ini dilakukan mengantisipasi pelonjakan permintaan serta kenyamanan dalam beribadah di bulan Ramadhan dengan memperhatikan beberapa hal seperti terjaganya listrik, transportasi pengangkutan bahan-bahan pokok menjelang ramadhan dan lebaran.

Bacaan Lainnya

“Ini agar menjadi perhatian khusus pemerintah karena menyambut bulan ramadhan dan lebaran sebentar lagi, kepada setiap tim TPID yang telah di bentuk di masing-masing kabupaten dan kota segera menyampaikan data kebutuhan persedian barang serta kendala dalam pemenuhannya,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Kepri Arif Fadillah saat membuka High Level Meeting Rapat TPID Kepri, di Rupatama Lantai 4 dompak, Senin (8/5).

Arif juga meminta kepada Dinas Perhubungan untuk menyurati ASDP agar menambahkan angkutan laut yaitu kapal roro dalam penyaluran barang ke daerah-daerah di Kepri.

Dan untuk setiap OPD yang ditunjuk, seperti Disperindag agar segera menyurati dan membuat Nota dinas kepada masing-masing dinas terkait dalam persiapan menyambut bulan ramadhan.

“Untuk menetralkan dan menyeimbangkan harga pasar pemerintah akan membuat program pasar murah, kita yakin dengan adanya pasar murah akan meredakan harga yang melambung tinggi menjelang ramadhan dan lebaran,” lanjut arif.

Selanjutnya sambung Arif, Pemprov akan mengadakan rapat khusus menjelang lebaran nanti dengan gubernur yang di hadiri bupati dan walikota se Kepri yang nantinya akan membahas beberapa hal seperti Media Cetak dan elektronik dalam penyebaran informasi, kebutuhan pokok, serta kebijakan-kebijakan apa yang harus dilakukan dalam pasukan Minyak dan gas serta Pengaruh listrik dalam bulan Ramadhan serrta lebaran.

Sementara itu, Kepala BPS Kepri Panusunan Siregar mengatakan Sejauh ini pasokan di Kepri aman selama bulan Ramadhan.

Namun ada kecendrungan inflasi pada bulan Mei, Juni dan Juli . Namun untuk 4 bulan kedepan Panusunan Siregar Memastikan kebutuhan bahan pokok tercukupi.

“Inflasi Kepri selama 4 bulan terakhir mencapai 0.44 persen diharapkan 8 bulan kedepan harus menahan inflasi secara rata-rata dibawah 0.45 persen. Semoga dengan adanya data-data paparan yang disampaikan kepala BPS tentang inflasi di kepri, semoga pihak provinsi mempersiapkan semua sebelum Ramadhan. Jangan sampai bahan pokok tak ada dibulan Ramadhan dan itu akan menjadikan inflasi di Kepri,” ujarnya.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menurunkan inflasi Perlunya perlakuan terhadap tersedianya ayam ras, kangkung, bayam, beras, cabe merah , cabe rawit, daging sapi, kacang panjang , emas, serta angkutan udara menjelang mudik, ini untuk menurunkan inflasi di Batam dan juga Tanjungpinang.

“Ini merupakan keuntungan Kepri karena inflasi di Kepri ini rendah daripada inflasi nasional ,investor akan melirik inflasi yg stabil , apabila inflasi terjaga kemasukan Kepri akan bertambah,” ujar Panusunan.

Dalam pada itu, Gusti Raizal Eka Kepala BI juga menambahkan Agar Angkutan-angkutan udara maupun laut perlu dilakukan pemantauan, jangan sampai kebutuhan angkatan laut berkurang dan itu bisa menjadikan peningkatan harga.

“Pemerintah pusat meminta Dengan adanya konfirmasi dan komunikasi tiap-tiap daerah ini bisa menghindari kekurangan menjelang Ramadhan , pemerintah juga menyampaikan jika bahan pokok cukup tentunya masalah distribusi juga perlu diperhatikan. Khusus kebutuhan pokok diluar daerah, perlunya bantuan dari dinas perhubungan, dan beacukai dalam proses pendistribusiannya. Beberapa hal juga perlu di perhatikan , yaitu implementasi kebutuhan pokok, program pemerintah dan permasalahan optimalisasi barang-barang holtikultura di kepri,” ujar Gusti.

Redaksi/Humas

Pos terkait

Comment