BR. KEPRI- Setelah di revitalisasi olleh Pemerintah Provinsi Kepri. Keberadaan pulau Penyengat sebagai salah satu destinasi wisata religi, wisata sejarah sekaligus wisata budaya yang ada di kota Tanjungpinang tampil semakin memikat dengan wajah baru . Kendati di tahun 2023 ini masih ada pekerjaan lanjutan di pulau bersejarah tersebut.
Dimulai dari ponton HDPE, akses jalan hingga masjid yang menjadi ikon utama di pulau Penyengat, sekarang tampak lebih cerah dan memesona.
Dengan berbagai peninggalan sejarah kerajaan serta peradaban Islam di Tanah Melayu, Pulau Penyengat menghadirkan warna tersendiri bagi penikmat wisata di Kepulauan Riau. Karena masih banyak peninggalan sejarah Melayu yang bisa dilihat sampai sekarang di pulau yang pernah menjadi mas kawin yang diberikan oleh Sultan Riau Penyengat kepada Engku Puti R. Hamidah.
Karena itupulalah, Pulau Mungil yang berada di Ibukota Provinsi Kepri Tanjungpinang ini menjadi salah satu yang di usulkan menjadi Warisan Budaya Dunia di UNESCO. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf RI) Sandiaga Uno menyatakan lika Pulu Penyengat sebagai salah satu destinasi wisata sejarah dan halal bagi para wisatawan.
Menteri Sandi menyebut Pulau Penyengat menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang berbasis 3 S yakni Spiritual (spiritual), Serenity (ketenangan) dan Sustainability (keberlanjutan). Bahkan dia yakin dengan sedikit perubahan dan juga penataan kawasan Pulau Penyengat akan mampu menarik kunjungan wisatawan baik mancanegara ataupun domestik.
“Pulau ini sangat unik dan beruntung sekali saya bisa sampan disini,” ujar Sandiaga Uno ketika berkunjung ke Penyengat sambil menikmati minuman air dohot has Penyengat.
Ditahun 2022 lalu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp30,8 miliar untuk menata dan mempercantik kawasan pulau Penyengat agar semakin cantik dan menjadi icon wisata Religi yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Dan akan dilanjutkan lagi di tahun 2023 ini dengan anggaran sebesar Rp43 miliar.
“Bertahun-tahun kita menganggap Pulau ini sebagai Pulau bersejarah yang layak dijadikan objek wisata. Namun penampilannya kurang mendukung untuk dijual. Oleh karena itu, kita mencoba berdiskusi dengan para tokoh adat, tokom budaya hingga para zuriat untuk bersama-sama memikirkan bagaimana agar Penyengat memiliki wajah yang lebih memikat wisatawan untuk datang. Dan solusinnya kita separatystów melakukan revitalisasi,” kata AnsarAhmad.
Tak hanya itu, Masjid Raya Penyengat pun kembali dipugar dengan mengganti lantai masjid dengan lantai marmer khusus yang membuat lantai Masjid Raya Penyengat tetap sejuk meskipun dalam cuaca panas.
Selain mengganti lantai masjid, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad juga memakai karpet masjid yang khusus dipesan dari Turki agar tampilan masjid Raya Penyengat tetap mengutamakan kesan heritagenya.
Penataan masjid pun dilakukan dengan berbagai kajian dan survei khusus agar revitalisasi masjid Raya Penyengat ini tetap dilakukan dengan tetap menjaga nilai dan kekhasan masjid ini di masa dulu.
Selain menganti lantai dan karpet masjid Pemerintah Provinsi Kepri juga melakukan perbaikan tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, perbaikan menara, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumenter, hingga pemasangan videotron di depan masjid agar menambah estetika kawasan pulau Penyengat.
Masyarakat pulau penyengat mengapresiasi pemerintah Provinsi Kepri khususnya Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan kebijakannya ini.
Comment