BAROMETERRAKYAT.COM, Batam. Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyantno mewakili Danguskamlabar membuka Patkor Optima-26A/17 antara Indonesia dan Malaysia berlangsung di Batam (Selasa 9/5).
Patkor Optima-26A/17 kali ini bertindak sebagai Dansatgas Letkol Laut (P) Totok Irianto.
Dari Indonesia melibatkan beberapa unsur antara lain KRI Sembilang-850, KRI Sigurot-864, Kapal Bakamla, Kapal Polisi, Kapal KPLP, Kapal Bea Cukai dan Kapal KKP.
Sedangkan dari Malaysia KM Marlin, KM Danga, KM Satria,PA-51-PDRM, PA-52-PDRM dan Penumpas PO.
Dalam sambutanya Danlantamal IV Kolonel Laut (P) Ribut Eko Suyatno mengatakan bahwa, Keamanan laut tidak hanya menyangkut kedaulatan dan hukum saja.
Akan tetapi mengandung pemahaman bahwa laut harus aman digunakan bagi pengguna, bebas dari ancaman dan gangguan terhadap segala aktifitas.
“Selain itu laut bebas dari ancaman kekerasan, yaitu ancaman dengan menggunakan kekuatan bersenjata antara lain berupa pembajakan, perompakan, sabotase, peranjauan dan teror. Tidak hanya keamanan laut bebas, namun juga dari ancaman navigasi yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran dan bebas dari ancaman terhadap sumber daya laut, berupa pencemaran dan kerusakan ekosistim laut serta konflik pengelolaan sumber daya laut.” Jelas Danlantamal
Dikatakan pula bahwa, laut bebas dari ancaman pelanggaran hukum seperti illegal Fishing, Illegal Loging dan lain-lain, tetapi bertitik tolak dari persepsi di atas sangatlah jelas bahwa keamanan laut memiliki lingkup yang cukup luas.
Sehingga, lanjutnya memerlukan organisasi, manajemen dan sarana yang memadai jika dilihat dari sisi ini akan menyadarkan kita semua.
Untuk itu Danlantamal IV menekankan pemasalahan keamanan laut merupakan masalah yang rumit dan semakin bertambah kompleks karena di laut bertemu dua kepentingan yang saling mengikat, yaitu kepentingan nasional dan internasional.
Kondisi tersebut berpengaruh terhadap permasalahan keamanan dilaut karena memungkinkan terjadinaya interaksi antara hukum nasional dan hukum internasional serta interaksi antar masyarakat maritim dunia.
Sedangkan kompleksitas permasalahan dilaut semakin lama semakin meningkat untuk itu kerjasama dan koordinasi serta manajemen penanganan yang semakin meningkat Patkor Optima Malindo yang selama ini sudah berjalan adalah merupakan salah satu jawaban dalam menghadapi tantangan tersebut, dengan demikian agar bentuk kerjasama dan koordinasi keamanan di bidang maritim ini akan lebih dapat ditingkatkan terang Ribut Eko.
Selain itu kegiatan diantara delegasi Indonesia dan Malaysia juga dilaksanakan olahraga bersama antara lain Futsal.
Redaksi
Comment