Catat, Ini Bahaya Berhubungan Intim Saat Nifas

  • Whatsapp
Ilustrasi (Foto: Net)

3. Potensi emboli paru

Walaupun kasusnya sangat jarang, emboli paru juga bisa menjadi ancaman bila hubungan seksual dilakukan pada masa nifas.

Bacaan Lainnya

Pada masa ini, pembuluh darah di rahim dan jalan lahir masih terbuka dan belum pulih sempurna. Hubungan seksual dapat membuat udara masuk ke rahim.

Udara bebas yang masuk ini dapat menyusup ke pembuluh darah yang terbuka dan menyebabkan gumpalan atau emboli.

Emboli yang lepas ke pembuluh darah penting, seperti jantung, paru, dan otak, dapat berakibat fatal dan mengakibatkan kematian mendadak.

4. Nyeri saat berhubungan seksual

Sebuah studi melaporkan, salah satu keluhan yang cukup banyak dialami wanita ketika berhubungan seksual setelah melahirkan adalah rasa nyeri.

Nyeri pada saat berhubungan, atau dispareunia, dialami setidaknya 62% responden pada penelitian tersebut.

Salah satu yang melatarbelakangi timbulnya nyeri ini adalah kekeringan vagina. Kurang istirahat akibat merawat bayi baru lahir akan membuat wanita lelah.

Nah, rasa lelah ini dapat menurunkan libido serta menyebabkan kekeringan vagina ketika berhubungan seksual.

Berbagai keluhan ini dapat timbul akibat hubungan seksual yang dilakukan dalam masa nifas. Tentu hal-hal ini wajib menjadi pertimbangan khusus.

Walau tidak dilarang secara mutlak, ada baiknya pasangan suami istri menunda hubungan seksual selama masa nifas atau setidaknya selama 4 minggu pertama.

Tunggulah sampai rahim dan jahitan persalinan benar-benar pulih sempurna dan sang ibu juga dalam kondisi optimal.

Dalam hal ini, peran suami juga tidak kalah penting. Selain memahami betul pentingnya menunda hubungan intim pada masa nifas, sang ayah baru juga diharapkan dapat membantu, berbagi peran dengan ibu.
Dengan demikian, ibu dapat beristirahat dengan lebih optimal, terhindar dari stres, dan kehidupan seksual juga dapat dijalani tanpa gangguan berarti. (Klikdokter)

Pos terkait

Comment