Budidaya Magot Tingkatkan Ekonomi Warga

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, PARIAMAN. Magot atau yang dikenal dengan nama ulat sampah atau belatung ini, sekarang sudah menjadi salah satu ternak unggulan bagi Kelurahan Jawi-Jawi II Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman.

Ketua LPM Kelurahan Jawi-Jawi II Yulhendri, dibantu oleh pemuda pemudi setempat membudidaya ulat magot semenjak awal tahun 2019 yang berlokasi disamping rumah Ketua LPM dan disuport juga oleh Riswan Lurah Kelurahan Jawi-Jawi II yang didukung masyarakat setempat melalui swadaya dan bantuan dari kelurahan.

Bacaan Lainnya

Menurut Yulhendri Ilmu budidaya Magot didapatinya dari perguruan tinggi yang telah mengantarkan beliau menjadi seorang Sarjana Peternakan yang inovatif.

Berdasarkan ilmu yang beliau dapatkan dibangku perguruan tinggi tersebut, ditambah lagi dengan sering membaca buku-buku tentang budidaya magot ini, tergeraklah hatinya untuk melakukan usaha ini dengan mengajak pemuda pemudi Kelurahan Jawi-Jawi II untuk mau membantunya membuat usaha ini dan juga mengelolanya secara bersama, karena magot ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Dia menjelaskan, budidaya magot ini berasal dari limbah organik rumah tangga dan juga limbah yang diambil di pasar Pariaman, untuk dijadikan pakan dari magot itu sendiri, dan diolah dengan menggunakan peralatan seadanya sembari menunggu selesai pembuatan tempat olahan budidaya baru dan juga peralatan yang lebih baik lagi.

“Rencananya awal bulan maret ini kami akan melaunching usaha budidaya magot ini kemasyarakat dengan menghadirkan tiga orang dari Kementerian Pusat yaitu satu orang dari Kementerian Lingkungan Hidup, dan dua orang dari Kementerian PUPR. Persiapan yang kami lakukan menjelang launching tersebut adalah dengan mempersiapkan semua fasilitas budidaya magot ini,” kata Yulhendri.

“Sekarang permintaan akan magot ini sudah banyak yang datang, baik di Sumatera atau diluar pulau sumatera. Tapi kendala saat ini bagi kami adalah pakan magot itu sendiri, karena limbah organik yang kami punya belum mampu mencukupi permintaan dan hanya bisa memenuhi permintaan yang ada di Kota Pariaman saja,” jelas Ketua LPM ini.

Pos terkait

Comment