BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG – Masyarakat konsumen hendaknya lebih waspada dan lebih teliti dalam membeli gula yang dijual di pasar.
Pasalnya gula rafinasi (Gula untuk industri) yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia diduga telah beredar luas dipasar.
Sepintas gula rafinasi tersebut tidak dapat dibedakan, karena bentuk kristalnya yang sangat halus dan harganya yang lebih murah, sehingga konsumen tidak dapat membedakan gula tersebut dengan gula yang layak dikonsumsi.
“Harga gula rafinasi yang lebih murah dibandingkan gula yang diproduksi dalam negeri berbahan baku tebu ini telah merambah pasar tradisional,” kata
Divisi Sosialisasi Sandang Pangan Sehat, Lembaga Perlindungan Konsumen Rajawali Kepri (LPK-RK) R.D. Kurniawan Arfianda, Sabtu (18/3).
Menurut Kurniawan, jangan berikan keluarga anda gula rafinasi, karena itu berbahaya karena gula itu untuk industri makanan minuman, jadi perlu ada pengolahan lagi kalau mau dikonsumsi.
Tidak hanya itu, gula rafinasi memiliki kandungan diabetes yang sangat tinggi jika dibandingkan gula hasil produksi dari tumbuhan tebu. Yang menjadi daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsi gula rafinasi selain harganya yang murah juga memiliki warna yang putih bersih.
“Kalau langsung dicampuri ke dalam teh, potensi diabetesnya tinggi sekali, jangan mengkonsumsi gula dari putihnya saja,” tegasnya.
Kurniawan juga menekankan gula yang lebih berwarna kecoklatan justru yang lebih asli dan lebih sehat bagi tubuh tanpa harus ada risiko tersendiri.
Saat ini gula rafinasi telah tercatat sebanyak 8 juta ton setiap tahunnya yang dikonsumsi masyarakat, baik itu untuk konsumsi industri maupun untuk konsumsi pribadi.
Penulis : Ramdan
Comment