BR. KEPRI – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri)
memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mendukung strategi informasi komunikatif.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepri, Hasan menyatakan, Pemprov Kepri melalui Diskominfo telah menggunakan AI dalam bentuk pembuatan video pimpinan dengan menggunakan teknologi deepfake dan text-to-speech.
“Kedua teknologi ini memungkinkan pembuatan video menjadi lebih efisien dengan memotong beberapa prosedur yang dapat ditangani oleh AI,” kata Hasan.
Demokratisasi AI memberikan akses penggunaan, pemanfaatan, pengembangan, dan pengaturan AI yang membuka peluang inovasi serta pemecahan berbagai isu kontemporer AI secara kolaboratif.
Menkominfo Budi Arie Setiadi di gelaran Harsiarnas ke-90 menyinggung perkembangan TIK akan sangat dipengaruhi oleh teknologi yang dinamakan Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini akan mendatangkan revolusi content creation, audience engagement dan advertising technology. Bersamaan dengan itu AI memunculkan tantangan serius seperti potensi hilangnya lapangan pekerjaan dan munculnya permasalahan etik.
Hasan menjelaskan bahwa untuk mencegah penyalahgunaan video AI yang dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat, Diskominfo Kepri telah mengembangkan Sistem Informasi Validasi AI.
“Video AI/Deepfake yang mengklaim atau berisi informasi seputar lingkungan pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau namun tidak memiliki watermark QR code yang mengarah ke halaman verifikasi video AI di situs web www.kepriprov.go.id, dapat dipastikan bahwa video tersebut bukanlah publikasi resmi dari pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,” kata Hasan.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemprov Kepri berupaya untuk memanfaatkan teknologi AI dengan bijak dan bertanggung jawab, serta tetap menjaga integritas informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Comment