Persiapan Pembangunan Jembatan Batam Bintan , Gubernur Ansar Tandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Kementerian PUPR dan AIIB

  • Whatsapp

BR. KEPRI –
Setelah dilakukan pembahasan beberapa kali, akhirnya Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menandatangani secara parsial Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian PUPR RI, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam rangka persiapan pembangunan jembatan Batam – Bintan (pada sisi Kabil – Tanjung Sauh) di Gedung Daerah Tanjungpinang.

“Satu persatu dibahas secara detail karena ini menyangkut proyek besar sehingga dihindari betul adanya dispute dalam pelaksanaannya. Sekaligus menyusun timeline kerjanya” ujar Ansar.

Gubernur Ansar melanjutkan, proses pelelangan pembangunan jembatan yang akan dibiayai oleh AIIB yakni dari landing point Batam hingga Pulau Tanjung Sauh tinggal menunggu selesainya soil investigation atau penyelidikan tanah di 16 titik dengan anggaran dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR.

“Mudah-mudahan di akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024 landing point Batam Tanjung Sauh sudah bisa dilelang karena itu loan pemerintah yang akan dibiayai oleh AIIB dan sisanya nanti melalui skema KPBU,” jelasnya.

Gubernur Ansar menambahkan, dalam perjanjian kerja sama tersebut, Pemprov Kepri berfokus pada urusan penyerahan lahan di sisi Tanjung Sauh, Pulau Buau dan Landing Point Pulau Bintan nantinya. Sedangkan pada landing point Pulau Batam akan diserahkan melalui BP Batam.

“Saat ini proses pembebasan lahan ada 7 sertifikat yang masih dalam proses penyelesaian di BPN. Semua proses konsinyasi di pengadilan telah selesai. Kalau semua sudah rampung, lahan akan kita serahkan sekaligus kepada Kementerian PUPR,”ucapnya.

Sedangkan komponen proyek yang diusulkan dan perkiraan biaya yang direncanakan untuk proyek pembangunan Jembatan Batam – Bintan khususnya pada ruas Batam-Tanjung Sauh sebesar USD 300 juta melalui pinjaman Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Ini terdiri dari 3 komponen.

Komponen pertama yaitu Pekerjaan Konstruksi dengan nilai perkiraan USD 236,88 juta, atau setara dengan lebih kurang Rp. 3,695 Triliun termasuk pekerjaan persiapan jembatan dan jalan pendekat. Kemudian komponen Jasa Konsultasi Pengawasan Konstruksi dengan nilai perkiraan USD 11,84 juta atau setara dengan lebih kurang Rp. 184 miliar untuk membiayai konsultan pengawasan konstruksi dan yang terakhir komponen Project Management Consultancy Service dengan nilai USD 1,38 juta atau setara dengan lebih kurang Rp 21,52 miliar untuk membiayai konsultan manajemen proyek.

Pos terkait

Comment