BAROMETERRAKYAT.COM, BINTAN. Menjelang bulan Suci Ramadhan tahun 2022, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bintan mulai bergerak dan menyusun strategi dalam menjaga kestabilan serta mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga barang.
Hal tersebut diketahui dalam gelaran rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Sekda Bintan Adi Prihantara di Ruang Rapat 2 Kantor Bupati Bintan, Kamis (10/3) pagi.
Usai kegiatan Adi Prihantara mengatakan, bahwa rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bertujuan untuk meminta kepada seluruh stakeholder agar dapat mengeluarkan strateginya dalam menjaga kestabilan baik demand (permintaan pasar) maupun supply (stok barang).
Sehingga nantinya di lapangan tidak terjadi gejolak yang akan menimbulkan kelangkaan sehingga rentan menimbulkan kenaikan harga barang khususnya menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya tahun 2022 ini.
“Perlu dikontrol atas pergerakan dinamis untuk kenaikan dan penurunan harga barang dan disitu kita menjaga agar harga tetap stabil maka diperlukan strategi yang dimiliki yang tujuannya untuk kinerja, dimana harapan kita semua tadi udah kami sampaikan kepada seluruh stakeholder. Mari kita bekerja agar inflasi daerah khususnya untuk Kabupaten Bintan kedepannya tetap terjaga,” ujarnya
Dikatakannya juga bahwa ia sangat optimis jika kestabilan harga dapat dikontrol dengan baik maka nantinya akan memiliki dampak yang besar sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan jual beli kebutuhan sembako dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, beberapa langkah juga akan dilakukan dimana jika terjadi lonjakan harga yang signifikan kemungkinan akan dilakukan operasi pasar, dengan pengadaan paket sembako murah yang akan bekerja sama dengan Perum Bulog.
“Jika terjadi lonjakan harga yang signifikan kemungkinan, operasi pasar juga direncanakan akan gencar dilakukan di beberapa titik pasar. Sehingga, nantinya diharapkan, tidak ada masalah terkait harga kebutuhan pokok saat-saat bulan suci Ramadhan dan Hari Raya,” tutupnya.
Comment