BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Tempurung kelapa yang kerap menjadi sampah di tempat penjual santan ternyata memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
CV BB memanfaatkan tempurung kelapa untuk dijadikan arang dan sudah diekspor ke negara Malaysia.
Sebelum diekspor, pejabat Karantina Pertanian Tanjungpinang melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan terhadap 5 ton arang tempurung kelapa yang akan diberangkatkan dengan kapal tersebut.
Pemeriksaan diperlukan untuk memastikan bahwa Komoditas yang dikirim sesuai dengan permohonan yang diajukan dan sesuai dokumen yang menyertai.
Arang tempurung kelapa dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari yang paling sederhana untuk keperluan barbeque, ternyata arang dapat diolah lebih lanjut untuk karbon dan bahan pembersih.
“Alhamdulilah pasar Malaysia berhasil kita tembus kembali. Target berikutnya adalah pasar dari negara lain,” ujar Arif, CEO CV BB.
Kembali terbukanya pasar ekspor merupakan angin segar bagi UMKM yang melakukan pengolahan tempurung kelapa.
Mulai dari Tanjungpinang, Bintan hingga pulau-pulau sekitar Bintan banyak yang mengusahakan arang tempurung kelapa, dengan adanya ekspor ini tentu mereka akan lebih bersemangat.
Kualitas arang tempurung kelapa ditentukan dengan beberapa kategori, mulai dari kadar air, debu hingga bentuknya.
Semakin rendah kadar air pada arang akan semakin baik, dengan demikian harga pun akan lebih tinggi, apalagi apabila arang tersebut diolah menjadi briket arang.
“Karantina akan terus mensupport kegiatan ekspor komoditas pertanian. Semoga semangat pengusaha pertanian milenial, seperti mas Arif ini, terus menggelora dan pantang menyerah,” ujar Raden, Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang.
Comment