BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tanjungpinang memastikan foto Presiden Joko Widodo dalam spanduk dan brosur dalam kegiatan Mellenial Road Safety Festival yang dilaksanakan Kepolsian tidak melanggar aturan.
Komisioner Bawaslu Tanjungpinang Maryamah mengatakan, Kepolisian telah berkoordinasi dengan Bawaslu sebelum menampilkan foto Jokowi.
“Koordinasi dengan kita tanggal 7 Februari kemarin,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Tanjungpinang, Kamis (21/2).
Dia menegaskan, secara aturan sepanduk atau poster kegiatan tersebut tidak melanggar aturan.
“Intinya secara regulasi, secara aturan tidak ada yang melanggar. Kami berbicara regulasi saja tidak lebih dari pada itu. Lebih dari pada itu masyarakat yang menilai,” ujarnya sembari meninggalkan awak media.
Diberitakan sebelumnya, belasan mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Tanjungpinang menggelar aksi solidaritas di depan Mapolres Tanjungpinang, Kamis (21/2).
Dalam aksi tersebut mahasiswa membawa spanduk bertuliskan ‘Lepas Photo Jokowi (Capres) demi menjaga kepercayaan terhadap kepolisian’.
Ketua Umum HMI Cabang Tanjungpinang Arifin menilai pemasangan foto Jokowi di poster Mellenial Road Safety Festival mencederai aturan yang ada dan menghawatirkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kepolisian berkurang.
Menurutnya, pengunaan foto Jokowi diposter tersebut diduga bertentangan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 pasal 306 ayat 2 yang berbunyi kepolisian dilarang menguntungkan atau merugikan peserta Pemilu pelaksana kampanye dan tim kampanye.
“Dalam hal ini gambar bisa menjadi salah satu bagian dari citra diri bagi calon, apabila kita lihat dalam PKPU Nomor 23 Tahun 2018 pasal 19 tentang materi kampanye, pada ayat 1 menyebutkan materi kampanye meliputi visi, misi, program dan/atau citra diri dari pasangan untuk kampanye pemilu presiden wakil presiden,” jelasnya.
Pihaknya menghawatirkan dalam kegiatan Mellenial Road Safety Festival ada muatan politik yang terkonsolidasi secara nasional dengan pemuatan foto Jokowi yang statusnya sebagai calon presiden.
“Kalau tidak mengandung muatan politik, kenapa kemudian foto Jokowi dijadikan iklan poster dalam kegiatan tersebut, kenapa tidak foto lain,” ujarnya.*
Comment