BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Aksi unjuk rasa di depan Mako Lantamal IV Tanjungpinang berujung rusuh, Selasa (25/7 2017). Aparat terpaksa melumpuhkan sejumlah pendemo yang berbuat anarkis.
Kerusuhan sekelompok masyarakat yang menamakan dirinya Himpunan Nelayan Tradisional Kepri datang dari berbagai pesisir Kota Tanjungpinang, mereka menggelar aksi demontrasi, awalnya masyarakat berdemontrasi secara damai dengan menggelar berbagai kecaman dan tuntutan antara lain menuntut agar beberapa nelayan tradisional yang terlibat penangkapan ikan dengan bahan peledak yang ditahan pihak Lantamal IV agar dilepaskan.
Awalnya massa hanya berjumlah puluhan orang saja yang datang di penjagaan Mako Lantamal IV pada pukul 11.00 WIB dan menanyakan keberadaan kawan-kawan mereka, perwira jaga melaksanakan negosiasi dan mempersilahkan perwakilan pendemo untuk masuk berdialog secara baik-baik, namun pada pukul 12.30 WIB gelombang massa yang menggunakan beberapa Bus ikut bergabung dengan kelompok massa yang lainya dengan tuntutan yang sama.
Prajurit yang berada di penjagaan sempat dibuat kalangkabut, aksi massa yang dipimpin Amir Hamza (ketua kelompok nelayan) dengan membawa berbagai tulisan dispanduk yang bernada provokatif dan kecaman, hal tersebut mengakibatkan kemacetan luar biasa disepanjang jalan Yos Sudarso Batu Hitam Tanjungpinang yang menuju kepelabuhan Internasional.
Beberapa prajurit TNI AL Lantamal IV sempat terpancing dengan ulah pendemo yang memecahkan pot bunga yang berjejer didepan penjagaan, selain itu beberapa rambu-rambu lalulintas sempat dirobohkan pendemo, hal tersebut berhasil ditenangkan oleh perwira jaga, tidak hanya disitu situasi berubah menjadi semakin tidak terkendali dan anarkis, setelah pendemo mendapat informasi yang beredar di Medsos (Hoax) bahwa rekan mereka yang ditahan mengalami kekerasan fisik.
Massapun tidak mengindakan himbauan aparat lewat pengeras suara bahkan massa kian brutal melempar aparat dengan batu, bahkan pot bunga yang tertata rapi didepan penjagaan tidak luput dari pelampiasan emosi para pendemo mereka menggulingkannya bahkan sebagian besar pecah.
Berbagai upaya sudah dilakukan namun menemui jalan buntuh, pendemo terus melakukukan aksi brutal, satu prajurit TNI AL yang bernama Kelasi Kepala Iwan Heriawan disandera pendemo mereka melakukan perampasan HP dompet dan tas yang berisi dokumen diambil pendemo selain itu sepeda motornya dirusak.
Melihat situasi yang semakin tidak terkendali perwira jaga melaporkan kepada Dandenma Lantamal IV Letkol Laut (P) Rahmat Arif., dan melalui Pasop Denma memerintahkan untuk menurunkan Kompi PHH Lantamal IV untuk penindakan serta di bantu 2 ekor Anjing Pelacak K-9 dari Pomal Lantamal IV.
Pendemopun berhasil dipukul mundur oleh Kompi PHH Lantamal IV bahkan beberapa pendemo lari ke area pemakaman, selain itu beberapa pendemo yang berusaha menerobos barikade Kompi PHH ditangkap dan didapatkan membawa senjata tajam jenis badik, sementara itu 2 orang pendemo yang terkena peluru karet langsung dibawa ke RS AL Midiato Suratani dengan menggunakan ambulance Dinas Kesehatan Lantamal IV.
Kejadian diatas tadi merupakan bagian dari skenario latihan yang di gelar Lantamal IV Tanjungpinang dalam uji terampil Glagaspur Kolatarmabar 2017 P-1 dan P-2 di Mako Lantamal IV Tanjungpinang untuk mengetahui dan menilai kesiapan Pangkalan dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan tugas pokok Pangkalan.
Redaksi/ Dispen Lantamal IV.
Comment