BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang, Zondervan mengatakan setelah terjadinya kasus Oprasi Tangkap Tangan (OTT) kerja direksi sangat berat.
“Secara oprasional masih berjalan normal, namun pekerjaan direksi berat, saya pikul sendiri. Kalau boleh, mau tetap berdua, menjalankan sendiri berbeda dengan menjalankan berdua,” ungkapnya saat dialog bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang saat reses di kantor BUMD Tanjungpinang, Selasa (13/6).
Menurutnya, sejak ada permasalahn OTT di BUMD, pihaknya memfokuskan untuk pembenahan pasar. Dirinya mengatakan, BUMD butuj dukungan semua pihak seperti pedagang, pemerintah dan masyarakat lainnya.
“Karena banya faktor ekternal yang tidak bisa diselesai sendiri.” sambungnya
Sementara itu, ketua Rombongan Reses dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Tanjungpinang Kota dan Barat, Ahmad Dani tidak bisa berkomentar banyak. Ia mengatakan saat ini menghargai asas hukum praduga tidak bersalah.
“Jadi saya pikir kurang baik juga kita ganti orang yang belum inkrah (keputusan hukum tetap, red) tapi apabila asep bebas dan tidak terbukti, maka akan sia sia kita menggantinya,” ungkapnya saat diwawancarai awak media usai resea di BUMD Tanjungpinang.
Dari hasil dialong dengan Direktur BUMD Tanjungpinang, diakuinya, Direktur menyampaikan sangat kwalahan mengurus BUMD sendiri.
“Zoundervan memang mengakui kwalahan, biasanya berdua, namun sekarang harus sendiri memikul beban pekerjaan yang banyak. Namun dia juga mengatakan tadi pekerjaan yang dipikul selama ini masih berjalan normal, jadi kalau dia bisa sendiri maka akan kita biarkan dulu menjelang hasil keputusan sidang Asep,” ujar Politisi dari Partai Hanura ini.
SAHRUL
Comment