BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun anggaran 2020 dalam rapat paripurna DPRD Kota Tanjungpinang, di ruang sidang paripurna, kantor DPRD Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (31/3).
Rahma menyampaikan secara umum realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, dimana pendapatan daerah menunjukkan peningkatan dari tahun 2019 sebesar Rp 985,74 milyar menjadi Rp 1 triliun pada tahun 2020. Sementara, belanja daerah menunjukkan penurunan dari tahun 2019 sebesar Rp 1,03 triliun menjadi Rp 976,2 miliyar pada 2020.
“Untuk penerimaan pembiayaan daerah tahun 2020 sebesar Rp64,49 milyar sesuai dengan rencana penerimaan pembiayaan daerah, yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun anggaran sebelumnya,” jelasnya.
Dari sisi realisasi belanja langsung untuk untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2020 sebesar Rp 497,51 milyar dengan persentase sebesar 92,59%. Indikator kinerja daerah yang ditargetkan dalam RPJMD tahun 2018-2023 untuk tahun anggaran 2020 sejumlah 403 indikator kinerja program.
Dari total indikator tersebut, sebanyak 287 indikator (71,22%) memiliki kinerja sangat tinggi, sebanyak 34 indikator (8,44%) memiliki kinerja tinggi, sebanyak 18 indikator (4,47%) memiliki kinerja sedang, sebanyak 7 indikator (1,74%) memiliki kinerja rendah, dan sebanyak 57 indikator (14,14%) memiliki kinerja sangat rendah.
“Capaian tersebut tentunya tidak terlepas dari berbagai dinamika, dimana salah satu hal yang signifikan berpengaruh adalah akibat pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di sepanjang 2020. Kebijakan refocusing anggaran, kebijakan pembatasan sosial, yang kemudian juga berdampak pada aktifitas sosio-ekonomi masyarakat, menjadi tantangan bagi perangkat daerah kota Tanjungpinang untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Kendati demikian, pemko tetap berupaya semaksimal mungkin untuk tetap memprioritaskan pelayanan serta pembangunan bagi masyarakat kota Tanjungpinang sepanjang 2020.
Hal ini ditunjukkan dengan masih diperolehnya sebanyak 321 indikator program dengan status kinerja kategori Baik, (yaitu indikator kategori sangat tinggi dan tinggi) dengan persentase sebesar 79,65%.
Comment