BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUGPINANG. Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengeluhkan sembilan tabung yang dialokasi untuk UMKM dari kartu kendali elpiji 3 kilogram tidak cukup.
Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang Muhammad Amin mengatakan, alokasi 9 tabung itu sudah sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Sesuai dengan Kementerian ESDM itu memang sembilan tabung,” kata Amin saat diwawancarai awak media, Jumat (22/1).
Ia menyarankan UMKM untuk membeli tabung nonsubsidi 5,5 kilogram atau tabung warna pink.
“Kita sarankan untuk membeli tabung 5,5 kilo warna pink, itu tidak ada ketentuan, bisa dibeli dimana saja,” ucapnya.
Ia menyampaikan, saat ini UMKM sudah terdata untuk menerima kartu kendali sebanyak 3.585.
Ia menambahkan, data itu nantinya akan kembali diverifikasi untuk memastikan penerima memang benar-benar UMKM menggunakan gas elpiji 3 kilogram.
Salah satu UMKM di Jalan Ahmad Yani David menilai sembilan tabung yang dialokasi dari kartu kendali tidak cukup. Ia mengatakan, dalam sebulan membutuhkan minimal 15 tabung.
“Sangat tidak cukup, satu tabung dapat digunakan dua hari, jadi satu bulan minimal butuh 15 tabung,” ujarnya David saat diwawancarai, Jumat (22/1).
Ia mengharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan lagi untuk menambahkan kuota untuk UMKM.
“Saya harapkan kuotanya ditambah, kalau sembilan tabung memang tidak cukup, kalau dalam satu bulan 9 tabung sudah habis, macam mana nasib kami. Kalau gini bisa aja jadi masalah nantinya,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pedagang makanan di Jalan Pramuka Harianto. Bahkan dalam sehari ia membutuhkan satu setengah tabung untuk usahanya.
“Sehari saya butuh satu setengah tabung, kalau sembilan tidak cukup. Saya harapkan kuotanya ditambah lah,” ujarnya kepada awak media usai menerima secara simbolis kartu kendali elpiji dari Wali Kota Tanjungpinang Rahma.
Comment