“Makanya saya mengadukan hal ini ke polisi,” kata salah satu korban tidak mau dimuat namanya saat ditemui di Mapolres Tanjungpinang, Senin (25/10).
Ia menyampaikan, peserta arisan G’mes Gemilang mencapai ratusan orang, mereka menyetor uang dengan jumlah bervariasi dan ada peserta setor hingga belasan juta. “Saya nyetor Rp 6 juta,” ucapnya.
Ia berharap owner arisan G’mes Gemilang memiliki itikad baik untuk menjelaskan masalahnya dan mengembalikan uang peserta yang telah disetor.
“Karena sudah saling kenal, saya dan peserta lainnya berharap masalah ini dapat diselesaikan baik-baik saja,” imbuhnya.
Sementara itu, korban lain inisial S bercerita tertarik mengikuti arisan tersebut karena saudaranya terbukti mendapatkan keuntungan dari arisan online ini.
Ia mulai mengikuti pada 16 September lalu, dengan menyetorkan uang senilai Rp3 juta sampai akhirnya berjumlah Rp14 juta.
“Saya ikut get trio, yang ikut 3 orang saja,” katanya usai membuat laporan.
Tidak sampai dua pekan, tepatnya 28 September arisan online itu ditutup oleh ALS. “ALS ini baru mengembalikan uang saya Rp500 ribu melalui transfer,” ucapnya.
Setelah itu ia besama peserta arisan lainnya sempat melakukan pertemuan dengan ALS. Kala itu ALS didampingi pengacaranya berjanji mengembalikan uang peserta.
Namun sampai saat ini ALS tidak ada kabar dan tidak bisa dihubungi. “ALS tidak ada di rumah dan di warung makan batu 8 juga tidak ada,” ucapnya.
SAHRUL
Comment