Seluruh Sekolah Di Kepri Digalakkan Konsumsi Tablet Tambah Darah

  • Whatsapp

BR. KEPRI – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menggalakkan konsumsi tablet tambah darah secara rutin setiap satu minggu sekali di seluruh sekolah. Pemenuhan gizi juga diperhatikan dengan seksama termasuk pola hidup bersih dan sehat di setiap sekolah.

“Kita ingin anak-anak di Kepri bisa terus sehat dan nantinya juga melahirkan generasi yang cerdas di masa depan, saya akan memberikan instruksi langsung ke Kepala sekolah agar aksi ini benar-benar berjalan dan dilaksanakan,” kata Gubernur Kepri Anaar Ahmad di kegiatan
Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang.

Anaar menjelaskan, generasi muda yang sehat dan berkecukupan gizi menjadi salah satu modal utama untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045. Demi mewujudkan generasi muda yang sehat, Kementerian Kesehatan RI menggagas Gerakan Nasional Aksi Bergizi pada tanggal 26 Oktober 2022.

Gerakan Nasional Aksi Bergizi,tambah Anaar, digelar dalam rangka menekan kasus stunting di Indonesia melalui pemberian tablet penambah darah kepada seluruh remaja putri di Indonesia. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita karena kurangnya asupan gizi, infeksi berulang, hingga kurangnya stimulasi gizi.

Pemerintah telah menetapkan target capaian angka stunting di Indonesia pada 2024 ditekan hingga 14 persen, dari 24 persen pada 2021. Berdasarkan data stunting Kemenkes, setiap bayi yang lahir memiliki 23 persen risiko stunting dengan panjang badan di bawah 48 persen. Sisanya, 77 persen atau hampir 80 persen terjadi sesudah lahir. Sehingga perlu ada dua intervensi, yakni sebelum dan sesudah kelahiran.

Dari hasil survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) melaporkan bahwa selama tahun 2021 telah terjadi peningkatan prevalensi angka stunting di Kepri, yaitu dari 16,8 persen menjadi 17,6 persen. Provinsi Kepri masih berada di posisi terbaik keempat berdasarkan Hasil Riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2021 se-Indonesia untuk temuan kasus balita dengan status pendek (stunting). Setelah Bali, DKI dan Yogyakarta. Kemudian berdasarkan hasil analisis persentase pendek (stunting) pada anak balita Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021 dengan target sebesar 20 persen dapat tercapai sebesar 17,6 persen sehingga capaian kinerja sebesar 113,6 persen atau dalam kategori sangat baik.

Pos terkait

Comment