BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Akhir-akhir ini wilayah kota Tanjungpinnang dilanda cuaca panas.
Bahkan, cuaca tersebut membuat air sumur warga mulai mengering dan terjadi kebakaran di beberapa titik di wilayah setempat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang memprediksi cuaca panas ini akan berlangsung sampai pertengahan Maret ini.
“Diperkirakan sampai pertengahan bulan ini,” kata Prakirawan Diana Cahaya Siregar saat dihubungi Barometerrakyat, Jum’at (8/3).
Cuaca panas tersebut, kata Diana, disebabkan oleh kurang giatnya konvektivitas antara atmosfer dan lautan.
BACA : Herman Didakwa Turut Serta Kampanyekan Caleg PSI di Kampus
Dia menjelaskan, giatnya konvektifitas atmosfer dan lautan nantinya akan menyebabkan kenaikan massa udara ke atas secara konveksi. Nantinya berdampak terhadap pembentukan awan khususnya awan hujan.
“Nah saat ini kurang giat konventifitas antara lautan dan atmosfer sehingga awan-awan yang terbentuk sedikit dan hujan juga sedikit yang terjadi,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada warga untuk tidak membuag puntung rokok sembarangan dan tidak membakar sampah sembarangan supaya menghindari kebakaran lahan.
“Yang nantinya ada dampak titik panas (hotspot), selama dua minggu belakangan ini, ada sekitar 2-5 titik hotspot yg terpantau di wilayah Kepri sendiri,” tukasnya.*
Comment