Rahma menambahkan bahwa bank sampah amad juga mengelola sampah di sekitaran Pelantar dan Pasar Tradisional dan dari bank sampah dapat membantu perekonomian warga sekitar Kelurahan Kamboja dan Kelurahan Tanjungpinang Barat.
“Melalui bank sampah sudah menghasilkan sesuatu yang bernilai jual. Dari sampah yang tidak berguna menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat dan nilai ekonomi,” ucapnya.
Rombongan kemudian melanjutkan peninjauan ke Pulau Penyengat untuk melihat pengelolaan sampah di TPS dan PDU disana. Disana Rahma menjelaskan bahwa pengelolaan sampah menggunakan metode kumpul, pilah dan angkut ke mainland (Tanjungpinang) menggunakan Boat ke Plantar 2 dan selanjutnya diangkut dengan Truck ke TPA. Sarana yang kami miliki pada saat ini untuk Sampah Laut dan Pesisir adalah 4 buah Boat Sampah, dengan 20 orang pegawai.
“Keterbatasan dan sarana prasarana menjadi kendala kami namun tetap kami upayakan menjaga laut dan pesisir di pulau. Rencana pengelolaan sampah Pulau Penyengat menggunakan teknologi ramah lingkungan agar lebih efektif dan efisien,” jelas Rahma.
Pada Tahun ini, di Pulau Penyengat telah terbentuk Kelompok Bank Sampah “Punye Kite”, yang telah beroperasi selama 7 bulan melayani warga menabung sampah anorganik dan mengolah sampah organik menjadi Pupuk Organik Cair.
“Besar harapan kedepan mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengelolaan Sampah di Pulau Penyengat, agar pengelolaan Marine Debris (sampah laut) kami lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Pamuji Lestari mengatakan penanganan sampah merupakan masalah bersama dan harus menjadi perhatian semua pihak, di hulu pemerintah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, dan di hilir pemerintah memanfaatkan teknologi untuk mengelola dan memilah sampah, termasuk TPS dan PDU.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi stimulan untuk menggerakkan dinamika perekonomian yang berbasis pada kebutuhan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagai upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil terutama dibidang penanggulanagan pencemaran sampah pesisir dan laut,” ungkap Pamuji.
Comment