Pengesahan APBD Kepri Telat, Ini Harapan Nurdin Kepada Mendagri

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Akhirnya Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun anggaran 2017 disahkan melalui sidang paripurna di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri, Dompak. Rabu (1/2)

Walaupun pengesahan APBD ini sudah telat. Provinsi Kepri merupakan provinsi terakhir yang menggesahkan APBD diantara 33 provinsi yang ada di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun mengatakan pihaknya  bersama DPRD Kepri akan langsung berangkat menemui Mentri Dalam Negeri (Mendagri) untuk menyampaikan hasil rapat paripurna.

“Kita langsung serahkan ke Mendagri.” kata Nurdin saat diwawancarai awak media usai pengesahan APBD tahun anggaran 2017 di Kantor DPRD Kepri.

Mantan Bupati Kabupaten Karimun ini berharap Mendagri mengerti atas terlambatnya pengesahan APBD ini, dan tidak melakukan pemotongan 10 persen atas terlambatan pengesahan APBD 2017.

“Kita berharap tidak ada pemotongan soal keterlambatan kita ini,” ujarnya Nurdin usai paripurna.

Selain itu, Nurdin juga meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa bekerja sama dengan pihak Legislatif guna tercapainya cita-cita pembangunan daerah.

Diketahui APBD Kepri disahkan sebesar Rp 3,360 Triliun, dengan rincian yakni belanja tidak langsung sebesar Rp 1,554 Triliun, anggaran belanja langsung Rp 1,816 Triliun. Pembiayaan dari sisa lebih dari perhitungan APBD sebelumnya sebesar Rp159 miliar.

Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak dalam pidato pengantarnya meminta Gubernur dan jajarannya segera bekerja menjalankan tugasnya.

“Ada tujuh isu prioritas yang harus segera dikerjakan oleh pemerintah dalam APBD ini. Ketujuh program ini di rangkum dalam program dan kegiatan APBD yang akan disahkan ini,” kata Jumaga.

Ketujuh program itu antara lain, peningkatan pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur pelayanan, pelabuhan dan jalan serta pengembangan industri kemaritim. Selanjutnya adalah mengembangkan peri kehidupan bermasyarakat yang demokratis, tertib dan berbudaya Melayu, peningkatan ekonomi produktif, pengentasan kemiskinan dan yang terakhir, pengentasan kemiskinan.

“Kami juga memberikan apresiasi kepada pemerintah Kepri karena mengalokasikan 26,09 persen anggaran untuk pendidikan dan 10,05 persen untuk kesehatan,” puji Jumaga.

(SAHRUL)

Pos terkait

Comment