BAROMETERRAKYAT.COM. TANJUNGPINANG. Masyarakat Tanjungpinang memadati loket-loket pelayanan di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Tanjungpinang. Diduga kurang sosialisasi sehingga masyarakat salah persepsi atas kenaikan pengurusan administrasi kendaraan bermotor.
Berdasar pantauan Barometerrakyat.com, ruang tunggu di Kantor Samsat dipenuhi oleh masyarakat, bahkan masyarakat rela berdiri didepan loket pembayaran, walaupun nomor antrian yang didapatkan masih jauh. Karena tidak muat, sebagian ada yang menugu diluar ruangan.
Jumlah kunjungan membludak menyusul kenaikan tarif pengurusan administrasi kendaraan bermotor seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), yang dimulai berlaku pada Tanggal 6 Januari 2016.
Salah satu masyarakat yang ikut mengantri, yang tidak mau disebut namanya mengatakan datangnya ke Kantor Samsat ingin membayar pajak kendaraan roda dua. Menurutnya, ia belum mengetahui apakah pajak kendaraan atau pengurusan administarasi yang mengalami kenaikan.
“Saya belum tahu yang mana yang naik, pajak kendaraan atau pengurusan administrasi. Itu lah pada hari ini saya bayar pajak,” katanya kepada awak media di Kantor Samsat Tanjungpinang, Jum’at (6/1)
Ia mengaku saat meminta kejelasan di loket-loket yang ada di Samsat, apakah pajak atau pengurusan administrasi yang mengalami kenaikan. Seakan-akan loket-loket lempar bola.
Sementara itu, atas kenaikan ini, ia mengatakan seharusnya tidak menaikan secara drastis yang membuat masyarakat kelas menegah kebawah menjadi susah. Seharusnya terlebih dahulu menigkatkan pelayanan baru naikan (Pengurusan Administrasi kendaraan).
“Tingkatkan pelaynan dulu baru naikan. Kalau naikan dulu, baru pelayanan menyusul, pelayanan tidak akan pernah baik.” pugkasnya
Ditempat yang sama, Kosim (47) kepada awak media mengatakan, atas kenaikan ini, warga merasa keberatan. Menurutnya, saat ini belum ada sosialisasi dari pihak terkait atas kenaikan pengurusan adminitrasi ini.
“Warga merasa keberatan, sosialisiasi perlu sebelum kenaikan ini. Sampai sekarang belum ada sosialisasi,” ungkapnya
(Red/BR/Sahrul)
Comment