KPAD : Anak Jangan Dimamfaatkan Untuk Berjualan Koran

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG- Semakin maraknya anak-anak dimanfaatkan untuk menjual koran diperempatan lampu merah pada malam hari, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Faisal mengimbau kepada media cetak tidak memperkerjakan anak untuk menjual koran.

Karena sebelumnya, Faisal mengaku sudah mengimbau kepada media cetak agar tidak memanfaatkan anak-anak untuk berjualan koran, namun masih belum diindahkan, sehingga anak-anak masih ada yang berjualan koran saat malam hari.

Bacaan Lainnya

“Kita pernah mengimbau sama media bersama wartawannya agar ramah terhadap anak, baik dalam pemberitaan maupun dalam mempekerjakan anak, kami (KPAD_Red) meminta kepada media cetak tidak lagi mempekerjakan anak untuk menjajakan koran,” kata Faisal kepada Barometerrakyat.com, Rabu (19/10)

Ia pun sangat menyayangkan bagi media memanfaatkan anak untuk kepentingan media sendiri.

Menurutnya mempekerjakan anak akan merampas hak asasi anak itu sendiri. Pada malam hari, lanjut Faisal anak berhak untuk kumpul bersama keluarga, berhak untuk belajar, dan beristirahat seperti anak lainnya.

“Anak-anak ini kadang bekerja sampai malam, jadi hak anak untuk istirahat, belajar kumpul bersama keluarga hilang,” imbuh Faisal

Diketahui, akhir-akhir ini anak berjualan koran terlihat semakin marak di kota Tanjungpinang, terutama di setiap perempatan lampu lalu lintas.

Dari pantauan Barometerrakyat.com, tempat yang dijadikan mangkal anak-anak untuk menjajakan koran, seperti di perempatan ampu merah Pamdan, Basuki Rachmat dan DI Panjaitan.

Begitu lampu merah menyala, anak-anak ini pun secepat kilat bangkit dari trotoar tempat ia duduk dan langsung menawarkan koran kepada setiap pengendara sepeda motor dan mobil.

Begitu lampu lalu lintas berwarna hijau, anak-anak pun kembali ke trotoar untuk duduk sambil mengatur napasnya yang terengah-engah. Dalam menjajakan koran setiap malam, keberuntungan tidak selalu memihak kepada anak-anak kecil ini.

Salah satu pengendara motor mengatakan semakin banyak anak-anak berjualan koran pada malam hari, perlu menjadi perhatian pemerintah daerah.

ebelumnya Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kota Tanjungpinang “sempat” melakukan pembinaan kepada anak-anak yang berkerja ini, namun pembinaan ini hanya sekedar seremoni semata, tampa ada output yang jelas.

“Seharusnya pemerintah, ketika melihat semakin marak anak-anak berjualan koran dilampu merah, langsung ambil sikap. Kegiatan yang dibuat untuk pembinaan bukan hanya seremoni belaka tampa ada output yang jelas,” ujar Yadi (21) saat diwawancarai bareterrakyat.com ketika melintas di jalan Pamedan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan (Dinsosnaker) Kota Tanjungpinang Surjadi saat dikonfirmasi Barometerrakyat.com mengatakan akan terus melakukan pembinaan. Ia mengakui memang akhir-akhir ini anak berjualan koran semakin marak dilampu merah.

“Akhir ini memang semakin marak, jadi kita akan melakukan pembinaan terus,” katanya saat dikonformasi melalui sambungan seluler, Rabu (19/10)

Menurutnya walaupun sudah melakukan pembinaan dari dahulu, namun anak-anak penjualan koran tetap marak. Ia pun mengaku Dinsos hanya melakukan pembinaan, bukan untuk penertiban.(SARUL)

Pos terkait

Comment