Saat ini KEK Galang Batang memiliki luas lahan existing seluas 2.333 Ha sesuai yang tercantum dalam Nomor 42 Tahun 2017. Lebih dari 60 persen luas lahan sudah dikuasai dan sekitar 1800 Ha lahan sudah dipergunakan.
Namun manajemen telah merencanakan perluasan hingga lebih dari 2000 Ha lagi dikarenakan minat investor lain yang cukup tinggi untuk berinvestasi disana mengingat produk hilirisasi yang luar biasa peluangnya.
Keberadaan KEK Galang Batang juga akan memberikan multiplayer effect terhadap perusahaan, UMKM, dan tenaga kerja lokal. Saat ini KEK Galang Batang bekerja sama dengan 27 kontraktor dan UMKM lokal pada pembangunannya.
Saat ini total tenaga kerja yang diserap di KEK Galang Batang adalah sebanyak 3500 orang yang terdiri dari 900 Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok dan 2.600 tenaga kerja lokal. Ke depan diproyeksikan KEK Galang Batang akan menyerap sekitar 21.000 orang tenaga kerja.
“Di awal pembangunan, kita sudah mempersiapkan tenaga kerja sebanyak 80 orang lulusan sarjana dari seluruh Indonesia untuk dikirim ke Tiongkok untuk belajar bahasa Tiongkok dan pengoperasian peralatan di refinery maupun smelter selama 1,5 tahun. Saat ini sudah kembali dan semua tenaganya terserap disini. Selain itu juga akan diperlukan tenaga vokasi terampil. Maka kita bekerja sama dengan Politeknik Batam dengan program diploma sehingga dapat bekerja disini” papar Robert lagi.
Total investasi awal yang disampaikan PMA Nanshan mencapai 5,5 miliar USD atau setara 70 hingga 75 trililun rupiah. Untuk tahap pertama sampai tahun 2027 diproyeksikan sebesar 36,2 triliun rupiah. Hingga Januari 2022 sudah terealisasi sebesar 18 triliun rupiah.
Rincian tahapan pembangunan dengan investasi tersebut adalah sampai saat ini sudah terbangun alumina refinery, PLTU dengan kapasitas 6 x 25 MW, gas station sebagai hilirisasi batu bara untuk meroasting alumina, serta dormitory untuk akomodasi pekerja.
Tahap kedua yang direncanakan akan selesai pada akhir 2024, akan dibangun tambangan refinery alumina dengan kapasitas 1 juta ton, alumunium smelter tahap 1 dengan kapasitas 250 ribu ton, dan tambahan PLTU dengan kapasitas 6 x 150 MW. Lalu di tahap selanjutnya sampai tahun 2027 akan dibangun peningkatan kapasitas smelter dari 250 ribu menjadi satu juta ton per tahun, tambahan PLTU berkapasitas 4 x 150 MW untuk tambahan produksi 250 ton ingot, serta PLTU dengan kapasitas 8 x 150 MW untuk suplai listrik produksi 500 ribu ton ingot.
Comment