BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUGPINANG. Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang mencatat sepanjang Januari 2021 ekspor karet lempengan asal Bintan, Kepulauan Riau berhasil menembus tiga negara di Amerika dan Eropa dengan nilai mencapai Rp 13 miliar.
“Meskipun pada awal 2021 hujan deras disertai banjir melanda Kabupaten Bintan, namun PT PBD selaku pengolah karet berhasil mengekspor karet lempengan ke sejumlah negara maju,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho, Sabtu (16/1).
Ketiga negara tersebut Amerika, Belanda, dan Turki. Ia menyebut karet lempengan merupakan komoditas pertanian yang telah diolah setengah jadi.
Kemudian dapat dijadikan bahan baku berbagai produk seperti ban kendaraan. “Produk alat pelindung diri (APD) juga membutuhkan karet,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia merincikan ekspor karet lempengan menuju Belanda sebanyak 226,8 ton senilai Rp 5 miliar, Amerika sebanyak 319,2 ton senilai Rp 7,1 miliar, dan Turki sebanyak 40,3 ton senilai Rp794,5 juta.
Raden menjamin karet yang dikirim itu sudah melalui pemeriksaan yang ketat oleh Petugas Karantina Pertanian Tanjungpinang, meliputi pemeriksaan administrasi hingga pemeriksaan kesehatan guna memastikan produk tersebut sesuai yang dilaporkan dan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan.
“Karantina Pertanian sebagai economic tools memastikan komoditas pertanian yang diekspor diterima dengan baik di negara tujuan dengan menjamin kesehatan sesuai ketentuan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measure,” tutur Raden.
Selain ekspor komoditas perkebunan, Karantina Pertanian Tanjungpinang juga telah mensertifikasi ekspor babi potong menuju Singapura sebanyak 1.061 ekor atau setara Rp 15,9 miliar.
SAHRUL
Comment