BR.TANJUNGPINANG- Anggaran daerah Pemprov Kepri tahun 2024 tersedot untuk kegiatan Pemilu Pileg,Pilpres dan Pilkada.
Akibatnya sejumlah proyek pembangunan di Kota Tanjungpinang khususnya revitalisasi kawasan Kota Lama dihentikan untuk sementara waktu.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan hal ini saat meresmikan penataan kawasan Kota Lama di Jalan Merdeka dan Teuku Umar belum lama ini.
Penataan masih tetap dilakukan,kata Ansar, meski hanya penataan kabel yang dianggap mengganggu estetika kota.
Penataan kabel dilakukan di sejumlah jalan utama di kawasan Kota Lama, mulai dari Jalan Teuku Umar, Jalan Merdeka, hingga Gedung Daerah.
“Di tahun 2024 ini kabel-kabel yang ada di Jalan Teuku Umar dan Jalan Merdeka ujung hingga Gedung Daerah kita turunkan. Keterbatasan penataan kabel ini mengingat biaya menurunkan kabel yang tidak murah,” sebut Ansar.
Selain anggaran yang “tersedot” untuk pelaksanaan Pilpres, Pileg dan Pilkada, APBD Kepri , kata Ansar, juga terpengaruh oleh turunnya dana bagi hasil (DBH) akibat fluktuasi harga minyak dunia.
Namun demikian Ia menyebut memiliki rencana besar dalam menata wajah Kota Tanjungpinang agar lebih menarik dan dapat menarik kunjungan wisatawan.
Selain penataan Akau Potong Lembu, Jalan Merdeka, Jalan Teuku Umar, Kawasan Gurindam 12 dan Pulau Penyengat yang telah dilaksanakan, mantan Bupati Bintan dua priode ini berkeinginan terus melakukan penataan sejumlah kawasan lainnya.
Ia menambahkan, target berikutnya adalah kawasan Pelantar 1 dan 2, kemudian Jalan Bintan dan Lorong Bintan yang juga memiliki nilai story yang menarik wisatawan.
“Kota Tanjungpinang dengan sejarahnya sebagai ibukota Provinsi Riau, ibukota Kabupaten Kepulauan Riau dan sekarang menjadi ibukota Provinsi Kepulauan Riau, dapat dikatakan merupakan berstatus Kota heritage. Dan seharusnya kota ini ditata menjadi menarik,” paparnya.
Editor: ERWIN
Comment