Gubernur Ansar memimpin rapat bersama Manajemen Bintan Resort Cakrawala (BRC), dan unsur CIQP (Customs, Immigration, Quarantine, and Port Authorities) di Nirwana Gardens, Lagoi.(f.istmw)
BR. KEPRI – Salah satu penyebab masih lesunya kunjungan wisman ke Bintan adalah pemberlakuan Visa On Arrival (VOA) yang masih memberatkan wisman. Pemberlakuan VOA sebesar Rp500 ribu/pax untuk 30 hari tersebut tidak sesuai dengan tipikal wisman ke Lagoi Bintan yang hanya berkunjung selama 3-4 hari.
Hal ini diungkapkan Chief Operating Officer BRC Abdul Wahab saat rapat bersama Pemprov Kepri, Manajemen Bintan Resort Cakrawala (BRC), dan unsur CIQP (Customs, Immigration, Quarantine, and Port Authorities) di Nirwana Gardens, Lagoi.
Wahab menjelaskan, yang sesuai untuk wisman yang datang ke Lagoi ini short term visa untuk jangka pendek saja, dan biayanya tidak perlu sampai sebesar itu.
” VOA itu yang masih menjadi pertimbangan turis datang kesini,” kata Wahab.
Selain itu menurut Wahab,peluang mendatangkan wisatawan mancanegara ke Provinsi Kepulauan Riau khususnya Pulau Bintan dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan kembali penerbangan internasional di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF).
Lebih lanjut Wahab mengatakan target kunjungan wisman ke Lagoi Bintan sulit dicapai apabila pintu masuk wisman hanya melalui satu pintu yaitu pelabuhan internasional. Kunjungan wisman ke Pulau Bintan sampai bulan Agustus 2023 baru tercapai 343.848 orang, angka ini jauh lebih kecil dari kunjungan wisman di tahun 2019 yang mencapai 1.272.508 orang.
Ia menyebut, kawasan Lagoi Bintan saat ini juga tengah membangun sejumlah hotel dan resor untuk menambah jumlah kamar. Beberapa hotel baru yang segera hadir adalah Movenpick Hotel, Four Points by Sheraton, Holiday Inn, dan Indigo Hotel. Kehadiran hotel-hotel baru tersebut harus diimbangi dengan jumlah wisman yang berwisata ke Lagoi Bintan.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyambut baik upaya BRC untuk mendatangkan chartered flight ke bandara RHF. Dicabutnya status bandara internasional untuk bandara RHF memang sangat disayangkannya. Beberapa waktu lalu dirinya menemui Menteri Perhubungan RI untuk mempertimbangkan kembali pengembalian status bandara internasional Raja Haji Fisabilillah.
Lalu terkait dengan persoalan VOA, Ansar mengaku bahwa Pemerintah Provinsi Kepri telah mengajukan ke pemerintah pusat untuk keringanan VOA khusus daerah wisata di Kepri. Saat ini pembahasan tersebut tengah dikaji oleh Kementerian Keuangan.
” Penerbangan internasional dan visa on arrival jadi perhatian utama kita, karena kesempatan seperti ini tidak datang dua kali jadi harus kita manfaatkan dengan baik,” kata Ansar.
Editor: Firdaus
Comment