BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG-Ini 9 nama Warga Negara Asing (WNA) yang menjadi gigolo di Batam, ditangkap oleh Imigrasi Kelas 1 Batam yang diserahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang.
1. Mohammad Aman (20) warga negara Afganistan
2. Ahmad Hussaini (24) warga negara Afganistan
3. Mohammed Zia Ali Zada (35) warga negara Afganistan
4. Mohammad Ibrahim Sarifi (22) warga negara Afganistan
5. Jan Mohammad Nabizadah (34) warga negara Afganistan
6. Fraeidoon Hydary (20) warga negara Afganistan
7. Mohammad Baqir Hassani (15) warga negara Afganistan
8. Mohmmad Yasin Azimi (15) warga negara Afganistan
9. Mohsin Ali (26) warga negara Pakistan
Kepala Bidang Penetapan, Keamanan, Pemulanagan dan Deportasi (PKPD) Rudenim Tanjungpinang, Irwanto Suhaili mengatakan penyerahan 9 gigolo dari Imigrasi Kelas 1 Batam, akan dipisah dengan pencari suaka yang lain. Menurutnya, Hal ini dilakukan agar para gigolo ini merasa perbuatan yang dilakukan mereka adalah salah.
“Sembilan gigolao ini akan ditempatkan di ruang isolasi. 8 orang dari Afganistan dan 1 orang dari Pakistan, ” Kata Irwanto kepada awak media di Rudenim Tanjungpinang, Rabu (28/9)
Dilakukan pemindahan terhadap gigolo ini, kata Irwanto atas perintah Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Ham provinsi Kepulauan Riau. Karena daya tampung di Kantor Imigrasi Kelas 1 Batam tidak muat lagi untuk menampung para WNA.
Dari Rudenim ini, juga akan dilakukan pembinaan terhadap WNA yang menjadi gigolo di Batam. Berdasarkan serah terima, lanjut Irwanto hanya diserahkan 9 orang gigolo, namun untuk satu orang masih berada di Batam. Karena untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus menjajakan diri kepada wanita-wanita.
“Satu orang masih di Batam, untuk keperluan penyelidikan,” sambungnya
Sebelumnya, menurut Irwanto, 10 gigolo ini sudah pernah ditempatkan di Rudenim Tanjungpinang. Sudah mendapat status repugee mereka keluar untuk pergi ke negara ketiga. Jika gigolo ini berbuat masalah lagi maka akan dideportasi ke negara asalnya.
“Kalau buat masalah, kita akan koordinasi dengan kedutaan masing-masing. Nanti akan deportasi ke negara asal karena tidak pantas menjadi pencari suaka,” ujarnya
Mengenai kesehatan para gigolo ini, sambung Irwanto akan dilakukan pengecekan oleh Internationl Organization For Migration (IOM).(SAHRUL)
Comment