Ansar pada kesempatan tersebut juga menyinggung tingginya penyebaran kasus COVID-19 varian terbaru omicron, yang saat ini tengah tinggi melanda termasuk di wilayah Kepulauan Riau.
“Karenanya saya mengajak, kepada semua untuk terus berhati- hati dalam menjaga diri, dan selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dari mulai menjaga jarak dan selalu memakai masker, ” tutupnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung mengatakan, sejauh ini ketersediaan guru bertatus di ASN di Kepri masih sangat terbatas.
Terutama untuk bisa mengisi kebutuhan tenaga pendidik di satuan – satuan sekolah yang tersebar di wilayah Kepri.
Karenaya, Pemprov Kepri terus berusaha memenuhi kebutuhan tenaga pendidik, dengan cara mengajukan formasi pengadaan tenaga pendidik melalui jalur P3K.
Dimana sambung Kadisdik Andi Agung, Disdik telah mengajukan sebanyak 1 797 orang. Namun yang disetujui oleh pusat sebanyak 867 orang.
Melihat jumlah yang disetujui masih sangat sedikit, maka kita putuskan memperpanjang kontrak kerja para honorer PTK.
Ia mengharapkan melalui perpanjangan tenaga honorer PTK ini, akan bisa memenuhi kebutuhan tenaga pendidik, utamanya untuk wilayah hiterland. Dengan demikian, kebutuhan tenaga pendidik bisa mencukupi seluruh wilayah di Kepri.
Sejuah ini Provinsi Kepri memiliki 2 952 orang PTK Non ASN yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota. Mereka selanjutnya tersebar dijenjang pendidikan tingkatan sekolah menengah atas, baik SMAN, SMKN dan juga SLB.
Kegiatan kali ini adalah penandatangan surat perjanjian kerja pegawai tenaga kependidikan non aparatur sipil negara se- Provinsi Kepri Tahun 2022 untuk Kota Batam yang jumlahnya mencapai 838 orang guru.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan SPK oleh masing-masing perwakilan baik SMAN, SMKN dan juga SLBN yang langsung disaksikan Gubernur Kepri Ansar Ahamd serta semua peserta yang hadir.
Comment