Defisit BPJS kemungkinan bakal membengkak lagi bila tidak ada penyesuaian besaran iuran peserta.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris memperkirakan, kondisi lebih buruk akan terjadi pada 2024.
Defisit BPJS Kesehatan diproyeksikan menyentuh angka Rp 77 triliun jika tidak ada kenaikan iuran.
“Tahun ini proyeksi defisit Rp 32 triliun. Defisit naik dari tahun 2018 sebesar Rp 18,3 triliun,” kata Fachmi Idris dilansir Pojoksatu.
Fachmi mengatakan sejak program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bergulir pada 2014, besaran iuran peserta tidak sesuai dengan hitungan aktuaria.
Bahkan, iuran peserta mandiri sebenarnya juga sudah mendapat ‘diskon’ untuk semua kelas.
Comment