Dugaan Penghinaan Ulama Besar Tarekat Syatariyah Berbuntut Panjang

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, PARIAMAN. Tuanku Heri Firmansyah Khalifah XV Syekh Burhanuddin Ulakani  tokoh Tarekat Syatariyah Sumbar, Riau dan Jambi, kecewa akan penuturan yang berujung dugaan penghinaan terhadap kalangan ulama tasawuf Syatariyah ulakani.

Dugaan penghinaan itu dilakukan salah seorang oknum guru berinisial RY yang menyatakan jika ilmu tasawuf yang dipelajari dalam Tarekat Syatariyah dibuat oleh umat agama lain, sehingga ilmu tersebut oleh RY dikatakan sesat.

“Ini kalimat berbau Sara yang menghina Minangkabau, tidak bisa dianggap biasa, Kemenag Kota Pariaman harus memberi sanksi keras pada pelaku sesegera mungkin, kalau tidak saya akan kerahkan massa Syatariyah Sumbar Riau, Jambi untuk memberi pelajaran pada oknum tersebut.” Ujar Tuanku Heri Firmansyah.

Kronologis kemarahan jemaah terjadi saat oknum guru yang mengajar mata pelajaran ekonomi pada 25 Oktober 2018 silam.

Oknum guru tersebut melarang siswa untuk mengambil jurusan ilmu tasawuf, ilmu kalam, aqidah filsafat setelah menamatkan pendidikan di tingkat MAN. 

Oknum ini juga mengatakan tahlilan yang dilaksanakan oleh jemaah Tarekat Syatariyah adalah bid’ah dan menyebut kitab kuning dan doa kalam yang dipelajari oleh jemaah Tarekat Syatariyah tidak Shahih, Tarekat Syatariyah dibuat oleh umat agama lain, sehingga ilmu tersebut oleh oknum guru dikatakan sesat.

Sehingga Kamardi dengan 50 perwakilan ulama Tarekat Syatariyah mendatangi sekolah tempat oknum guru itu mengajar dan meminta sekolah mengeluarkan oknum tersebut dari Sumbar.

Oleh sekolah masalahnya dilimpahkan pada pihak Kemenag Kota Pariaman yang membawahi oknum guru tersebut agar kemenag Kota Pariaman berlaku tegas dengan mengeluarnya oknum tersebut dari dari sekolah.

Tuanku Heri Firmansyah Khalipah XV Syekh Burhanuddin selaku yang dituakan dalam aliran Tasawuf Tarekat Syatariyah menyayangkan ungkapan ini.

“Jemaah Syatariyah tidak pernah berlaku anarkis, kami kaum yang cinta damai, tetapi harimau lapar jangan di bangunkan. Jadi saya ingatkan lagi jika oknum guru (RY) tersebut tidak segera dipindahkan dalam seminggu ke depan, saya akan kerahkan jemaah Tarekat Syatariyah mendatangi MAN Padusunan dan Kemenag Kota Pariaman.

Kepada Tuanku Ulama Syatariyah se Sumbar, Riau dan Jambi berikut jemaahnya untuk tidak melakukan tindakan apapun akan peristiwa ini karena saya sudah di datangi pihak Kepolisian Kota Pariaman untuk meredam amarah massa agar peristiwa ini tidak dimanfaatkan jadi ajang politik praktis, kita tunggu tindakan Kemenag Kota Pariaman”. Ujar tuanku Heri Firmansyah

“Kami juga minta oknum ini untuk klarifikasi langsung melalui media massa meminta maaf karena telah melakukan penghinaan,” kata Tuanku Heri Firmansyah Lagi.

Pos terkait

Comment