BAROMETERRAKYAT.COM, BATAM. Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad didampingi jajaran staf khusus dan kepala OPD dilingkungan Pemprov Kepri melakukan safari Ramadhan di perumahan Bukit Indah Sukajadi, kelurahan Sukajadi, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Selasa (12/4).
Dalam kesempatan ini Ansar menyampaikan bahwa masjid merupakan jantungnya umat Islam. Tidak hanya menjadi tempat ibadah sebagai fungsi utamanya, tetapi juga sebagai tempat mendidik kader, tempat menimba ilmu, tempat membangun ukhuwah dan sebagainya.
Menurut Ansar, merupakan tugas seluruh umat Islam, dimanapun, untuk memakmurkan masjid-masjid yang ada. Dan tahun ini melalui Pemerintah Provinsi Kepri telah menggulirkan dana hibah untuk memakmurkan rumah ibadah yang ada diseluruh Kepri sebesar Rp78 miliar.
“Kita semua, sebagai umat muslim, punya tugas masing-masing untuk memakmurkan masjid-masjid yang ada. Karena masjid adalah jantungnya umat, maka kitalah yang bertanggungjawab untuk merawat, mempercantik dan memakmurkannya,” kata Ansar Ahmad.
Tidak ketinggalan, dalam momen ini, selaku pemegang kebijakan di Pemerintahan Provinsi Kepri, Ansar juga menyampaikan terkait pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kepulauan Riau. Dalam upaya pemulihan ekonomi di Kepri, sektor UMKM adalah sektor vital yang perlu diperhatikan.
Selama pandemi, lanjut Ansar, banyak pelaku UMKM yang terpaksa gulung tikar karena tak sanggup survive. Adapun paska pandemi, para pelaku UMKM mencoba untuk merintis kembali usahanya. Hanya saja tak jarang yang mengeluh karena keterbatasan modal.
“Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kepri bekerjasama dengan Bank Riau Kepri telah menggulirkan program pinjaman lunak bagi pelaku UMKM dengan bunga 0 persen. Bunga pinjamannya disubsidi sepenuhnya oleh Pemerintah,” ujarnya.
Ia berharap program ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat yang benar-benar ingin merintis usahanya kembali paska pandemi. Dan kebijakan Pemerintah Provinsi Kepri memberi subsidi bunga pinjaman bagi pelaku UMKM tersebut merupakan langkah upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi Kepri.
Comment