BAROMETERRAKYAT.COM. Rasanya sulit untuk membayangkan dunia tanpa keberadaan gedget. Apalagi hampir setiap aktivitas selalu bersinggungan dengan gadget, baik itu untuk keperluan komunikasi, hiburan maupun pekerjaan.
Awalnya teknologi komunikasi menjadikan yang jauh terasa dekat. Tapi ironisnya, berkat teknologi pula, yang dekat menjadi jauh karena setiap orang asyik dengan gadgetnya masing-masing.
Perkembangan teknologi juga tidak bisa dihindari oleh setiap orang. Demikian pula dengan anak-anak.
Anak-anak lekat gadget tentu memberi dampak positif sekaligus negatifnya.
Dampak positifnya jelas, anak-anak jadi lebih mengenal teknologi. Tidak gaptek alias gagap teknologi. Dalam banyak hal, kemampuan beradaptasi dengan teknologi sangat memudahkan anak untuk belajar dan mengembangkan diri.
Seperti yang dilansir Detikhealt, Selasa (17/1), Psikolog anak dan remaja dari RaQQi – Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, MPsi, mengatakan anak kecanduan gadget akan menjauhi lingkungan sosial, dengan lebih fokus dengan gadget, sehingga situasi disekeliling tidak mau ambil tahu.
Menurutnya, Tanda-tandanya sederhana anak kecanduan gadget, misalnya ketika anak terlalu lekat dengan ponselnya. Ketika ponselnya diminta misalnya, anak tersebut menangis.
“Dampak negatifnya anak-anak menjauhi lingkungan sosial dan lebih banyak bergaul dengan gadget,” kata nya
Dalam mengatasi anak kecanduan gadget, orang tua memegang peranan penting untuk menghindari dampak negatif penggunaan gadget bagi anak.
“Orang tua harus membuat rules atau batasan, kapan anak boleh menggunakan gadget dan kapan harus bersosialisasi.” ungkapnya
Tidak kalah penting, orang tua juga harus membantu anak-anak untuk mengalihkan perhatiannya dari gadget. Misalnya dengan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan.
“Anak-anak itu main gadget kadang-kadang cuma karena bosan, karena aktivitasnya itu-itu saja. Orang tua harus lebih kreatif,” pungkas Ratih.
Sumber : Detik
(Redaksi)
Comment