Pengurus LAM Kepri saat mengikuti Diklat
adat melayu,Sabtu (12/7) di Balai Adat Seri Indera Sakti, Tanjungpinang.
(f.istw)
BAROMETERRAKYAT COM,TANJUNGPINANG-Pengurus LAM yang dipandang oleh masyarakat sebagai orang yang faham adat istiadat dapat memberikan penyampaian yang berdasar untuk adat istiadat Melayu.
Demikian disampaikan Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau (LAM Kepri)
, Dato Seri Setia Utama H. Raja Alhafiz Raja Ismail saat menyampaikan sambutan di kegiatan Diklat Tunjuk Ajar Melayu pada Adat dan Budaya bagi Pengurus LAM Kepri, Sabtu (12/7) di Balai Adat Seri Indera Sakti, Tanjungpinang.
Pada kesempatan itu ia juga membuka Diklat dan menyampaikan nama-nama Pengurus Koperasi LAM Kepri, diantaranya Dewan Pengamas, Dato’ Wira Setia Utama H. Nazaruddin, S.H, M.H dan Dato Wira Setia Utama Drs. H. Thamrin Dahlan, M.Si. serta Ketua Dato’ Wira Setia Perdana Dr. Muzahar, S.Pi, M.Si. dan Wakil Ketua Dato Wira Setia Perdana Ichsan Pramatya, S.Sos.
Lima Narasumber memberikan materi tentang Tunjuk Ajar Melayu dalam Adat Budaya, diantararanya Dato’ Wira Setia Utama Drs. H. Thamrin Dahlan tentang istiadat perkawinan Melayu. Dato Wira Setia Utama Dr. Hj. Raja Suzana Fitri, M.Pd. tentang Adat Busana Melayu. Dato’ Wira Setia Perdana Aswandi Syahri, S.S. tentang Budaya Seni Bina Rumah Melayu dan Pemberian Gelar Adat. Dato Wira Setia Perdana H. Syafaruddin, S.Sn, M.M tentang Perlengkapan Adat dan Tepuk Tepung Tawar. Dato Wira Setia Perdana Drs. H. Erman Zaruddin, M.M.Pd. tentang Nilai Islam dalam Adat Istiadat Melayu.
Begitu banyak perihal Adat Istiadat serta istilah Melayu yang jarang didengar dalam pemaparan oleh para Narasumber. Ada istilah Pelaminan dan Petarakna yang selama ini dianggap sama, padahal berbeda.
Pelaminan meliputi seluruh dekorasi panggung untuk istiadat baik itu perkawinan maupun penabalan, sedangkan Petarakna adalah tempat duduk di pelaminan.
Diklat yang diikuti dengan antusias oleh Pengurus LAM Kepri ini ditutup dengan penyerahan Sijil Penghargaan dan Kartu Pengurus LAM Kepri.
Comment