Ansar Ikut Panen Perdana Padi Program Pembina Narapidana Rutan Kelas 1 Tanjungpinang
BR.TANJUNGPINANG – Tanaman Padi Hasil Program Pembinaan Narapidana di Sarana Asimilasi dan Edukasi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tanjungpinang dilakukan panen perdana,di Pulau Dompak, Tanjungpinang,
Padi yang ditanam di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tanjungpinang yang berukuran 10×25 meter itu, hasil panennya kemudian digiling ditempat penggilingan hingga menjadi beras siap konsumsi.
Padi ini adalah varietas Inpari 32, ditanam pada tanggal 03 September 2023 kemudian dipanen pada 17 Desember 2023 atau telah berusia 105 hari.
Pada kesempatan itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi langkah Kanwil Hukum dan HAM Kepri yang mampu menghasilkan padi dengan kualitas baik dengan tingkat produksi yang cukup tinggi karena di dalam rapat koordinasi inflasi daerah yang dipimpin oleh Bapak Presiden terus mengingatkan terkait kondisi ketahanan pangan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi ketidakpastian global.
“ Agar setiap daerah sesuai dengan karakteristik dan spesifikasinya harus berusaha bisa meningkatkan kemampuan daya tahan pangan. Dan dengan percontohan seperti ini, ke depan Kepri mampu dan berpotensi mewujudkan ketahanan pangannya sendiri,” ujarnya.
Ansar juga mengajak masyarakat Kepri untuk mulai berhemat dalam konsumsi pangan khususnya beras dengan mengkonsumsinya dalam porsi secukupnya atau tidak berlebih-lebihan karena jika ini dilakukan maka Negara bisa berhemat 150 triliun yang biasanya digunakan untuk pengadaan pangan.
“Mulai saat ini kita harus mulai berhemat pangan. Ke depan, Negara-negara tidak akan berperang dengan adu kekuatan militer lagi namun akan berperang dengan ketahanan pangan masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepri I Nyoman Gede Surya Mataram menyampaikan berdasarkan survey BPS pada Kamis tanggal 14 Desember 2023, produk gabah kering giling, penaman padi di lahan sarana asimilasi dan edukasi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Tanjungpinang adalah sekitar 49,4 kwintal per hektar.
Hal ini menunjukkan Provinsi Kepulau juga memiliki potensi untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Kami berharap kegiatan ini terus berkesinambungan dengan didukung oleh pemerintah daerah, dengan ketersediaan lahan dan sarana yang lebih memadai,” imbuhnya.
Editor: ERWIN
Comment