Sunarti Sain dari Badan Penguji AJI Indonesia .(f.AJI)
BR.TANJUNGPINANG-Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) bertujuan untuk mengukur kembali kemampuan dan standar kompetensi para jurnalis agar profesionalisme para jurnalis yang merupakan anggota AJI, bisa tetap terjaga.
Demikian dikatakan Badan Penguji UKJ AJI Indonesia, Sunarti Sain disela kegiatan UKJ hari kedua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Angkatan 90 di Kota Tanjungpinang,
Ahad (8/10).
Sunarti memaparkan, AJI Indonesia, selama ini sangat konsen dalam meningkatkan kompetensi para anggotanya. Hal itu dibuktikan dengan memberikan fasilitas uji kompetensi jurnalis secara gratis kepada seluruh anggotanya.
“Satu-satunya (organisasi pers) yang memberikan fasilitas free untuk mengikuti uji kompetensi jurnalis, saya kira AJI,” tegasnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan AJI tersebut, merupakan sebuah bentuk tanggung jawab AJI dalam menghadirkan jurnalis yang kompeten dan profesional.
“Profesi jurnalis ini sama dengan profesi-profesi lain, dan kita sangat ketat sekali dalam hal kode etik jurnalistik,” tuturnya.
Dia menegaskan, profesi jurnalis yang merupakan sebuah profesi yang sangat terbuka, tentunya, orang yang berkecimpung dalam profesi ini membutuhkan kompetensi yang mumpuni. Ini bertujuan agar orang tersebut bisa benar-benar profesional dalam menjalankan profesinya.
” Kompetensi ini untuk membedakan siapa sebenarnya yang bekerja dengan sungguh-sungguh sebagai jurnalis, dan siapa yang hanya mengandalkan atau memanfaatkan profesi ini,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan UKJ Angkatan 90 Tanjungpinang, kata wanita berkacamata ini, ke -27 jurnalis yang menjadi peserta cukup antusias mengikuti seluruh materi yang diujikan dalam UKJ ini.
“Saya memberikan apresiasi kepada kawan-kawan di Tanjungpinang, karena uji kompetensi yang kita laksanakan ini disambut antusias dan kelihatan semua peserta memang bersungguh-sungguh,” tutupnya.
Panitia UKJ AJI Tanjungpinang, Zulfikar menambahkan, UKJ Angkatan 90 Tanjungpinang ini diikuti oleh 25 anggota AJI Tanjungpinang dan 2 orang anggota AJI Batam. Yang
dilaksanakan secara hybrid dengan menggunakan platform Learning Manajemen System (LMS).
Ia menyebutkan, UKJ ini terbagi tiga jenjang, yakni jenjang muda yang diikuti 8 peserta, jenjang madya 14 peserta dan jenjang utama 5 peserta.
“Seluruh peserta itu menjalani 14 mata uji yang diujikan oleh 6 penguji yang dipilih oleh Badan Penguji UKJ AJI Indonesia dan 6 penguji magang,” jelasnya.
Editor: Virgo
Comment