BR. KEPRI – Pertemuan Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan Direktur Utama PT. PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah di Hotel CK Tanjungpinang, membahas rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Batam.
Anaar menjelaskan, potensi pemanfaatan sampah di Batam sangat besar. Bahkan pengolahan sampahnya berpotensi merusak lingkungan.
“Maka sangat bagus jika sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik alternatif,” katanya.
Laju pertumbuhan listrik,Anaar memaparkan harus sejalan dengan pertumbuhan investasi di Kepri. Menurutnya iklim investasi di Kepri yang terus dipromosikan sementara jika tidak siap dengan infrastruktur maka akan sulit untuk jaga kredibilitas dan kepercayaan.
“Untuk itu kalkulasi kebutuhan-kebutuhan listrik di wilayah KEK seperti Nongsa Digital Park dan Galang Batang. Kedepan kita adakan FGD bersama PLN pusat, bahas prospek kebutuhan listrik. Sumber-sumber listrik dan solusi masalah kelistrikan” jelasnya.
Sementara itu, Dirut PT PLN Bright Batam Muhammad Irwansyah menyampaikan dengan melihat kondisi-kondisi pembangunan PLTSa, dapat melihat PLTSa Putri Cempo di Solo sebagai percontohan selain di Cilacap.
“Kalau di Cilacap sampah diolah menjadi pelet, jadi hasil pelet tersebut digunakan untuk PLTU Cilacap cukup sukses, sampahnya dibuat pelet yang bisa digunakan untuk industri semen dan PLTU, itu habis. Tapi kalau untuk langsung memproduksi listriknya, itu di Solo. Kalau mau dibuat pelet seperti di Cilacap, bisa dimanfaatkan untuk PLTU Tanjung Kasam” ungkap Irwansyah.
Comment