BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang – Minimnya perhatian Pemerintah Kota Tanjungpinang kepada mereka yang mengais rezeki di laut tergambarkan dari para penambang boat pancung JL. Pelantar II Tanjungpinang saat ditemui, Kamis (18/2) siang.
Berbagai keluhan terlontarkan dari mereka yang menambang dari generasi ke generasi di pelantar yang berusia puluhan tahun ini.
Tak jarang mereka mulai mengkritik pemerintah kota tanjungpinang yang katanya tidak pernah mengunjungi dermaga yang hampir roboh lantaran termakan usia.
Gambaran dermaga ini dijelaskan Takdir (41) yang mengakui sudah tujuh tahun tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah Kota Tanjungpinang saat ini.
“Tidak pernah sama sekali kami dapat bantuan,” kata takdir sembari menunjukkan dermaga dan perahu yang mulai usang.
Dia juga mengakui keluhan dari 87 penambang pelantar dua yang hingga kini tak mengetahui kemana harus mengadu keluh kesal para anggotanya.
“Tidak tau saya harus tuju, saya hanya bisa menampung aspirasi kawan-kawan penambang,” katanya.
Mirisnya dermaga turun dan naik penumpang dari lokasi destinasi wisata Kota Tanjungpinang ini juga terlihat oleh media ini. Tak jarang Tiang-tiang penyanggah lantai dermaga yang mulai keropos.
Meskipun demikian, Takdir bersama para penambang berusaha untuk membangun tangga penyeberangan dengan kemandirian anggotanya, melalui uang kas yang dipungut Rp.10.000 per-bulannya.
“Seperti tangga ini, kami (penambang-red) bangun sendiri. Habis enam juta, ditambah pengecoran tiang 3 juta, semua dari duit kas kami,” ujarnya.
Jika dilihat dermaga yang biasanya menjadi tempat penyebrangan masyarakat Kampung Bugis dan para wisatawan ini tentunya memiliki daya tarik bila dibenahi, mengingat para wisatawan dalam maupun luar negeri kerap kali menggunakannya.
“Tidak ada salahnya pemerintah Kota Tanjungpinang membantu kami yang ada disini, seperti mempercantik sampan dan fasilitas lainnya,” kata Takdir sambil tersenyum bersama beberapa penambang lainnya.
Minimnya bantuan pemerintah dan tekanan ekonomi menjadikan pekerjaan ini tak lagi diminati. Perlahan, para penambang merubah profesinya menjadi buruh serabutan di darat.
Perhatian pemerintah masih menjadi harapan para penambang yang masih ingin membantu perkembangan kemajuan pemerintah Kota Tanjungpinang sebagai Kota Gurindam. (AJI ANUGRAHA)
Comment