BAROMETERRAKYAT.COM, Jakarta. Presiden Joko Widodo mengatakan heran tidak pernah didemo mahasiswa. Jokowi sapaan -akrabnya- minta didemo mahasiswa Jakarta.
Hal itu disampaikan saat menerima peserta Konferensi Mahasiswa Nasional di Istana Bogor, Jumat (7/12).
“Saya tidak pernah didemo. Didemo, dong! Demo mendukung. Ada yang demo mendukung gitu, loh, tapi ini tidak ada. Saya dibiarkan jalan sendiri malah dibilang antek asing,” kata Jokowi dikutip dari Antara.
Konferensi Mahasiswa Nasional berlangsung di Universitas Islam Nasional (UIN) Jakarta pada 3-6 Desember 2018.
Ada 11 rekomendasi yang dihasilkan. Setelah menerima rekomendasi tersebut, Jokowi berharap agar mahasiswa juga mendukung sejumlah kerja pemerintah termasuk mengambil sejumlah sumber daya ekonomi yang tadinya dikuasai oleh asing.
“Presiden Jokowi itu disebut antek asing. Coba blok Mahakam, berapa puluh tahun dipegang Prancis-Jepang? Tahun 2015, sudah kita ambil dan serahkan 100 persen kepada Pertamina,” ungkap Jokowi.
Selain Blok Mahakam dan Blok Rokan yang kini sudah dikelola oleh Pertamina, Presiden juga menyinggung pencapaian terhadap negosiasi divestasi 51 persen saham Freeport yang pada pertengahan tahun ini dilakukan.
“Freeport, negosiasi kita sudah 3,5 tahun, alot. Sudah kita tanda tangani, sudah semuanya, insyaallah di bulan Desember kita selesaikan 100 persen dan mayoritas 51 persen menjadi Indonesia yang dimiliki oleh konsorsium PT Inalum, BUMN kita,” tambah Jokowi.
Menurut Mantan Gubernur DKI ini, untuk mengambil alih sumber-sumber ekonomi tersebut bukanlah tanpa tekanan.
“Kalau tidak ada tekanan sudah dari dulu kita ambil, tapi tidak bimbang saya, saya maju terus saja. Ada yang dukung atau tidak mendukung sudah tugas kita untuk menyelesaikan hal seperti ini, yang nyatanya kita bisa,” ungkapnya.
Ikut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Natsir dan Menteri Sosial Agus Gumiwang. (red)
Sumber : Antara
Comment