BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Kepala Bulog Tanjungpinang Joko Santoso mengatakan masyarakat Kepulauan Riau khusunya Kota Tanjungpinang lebih menyukai beras pera ketimbang beras pulen untuk dikonsumsi.
“Masyarakat kita di Kepri ini lebih menyukai beras pera untuk dikonsumsi, bereda untuk di Jawa masyarakat nya lebih menyukai beras pulen ketimbang beras pera,” kata Jaka di ruangan kantor nya belum lama ini.
Hal ini, kata Jaka juga menjadi salah satu faktor keterlambatan datangnya beras pesanan Bulog yang sampai saat ini belum juga sampai-sampai di Kepri.
“Masing-masing daerah itu punya cita rasa kesukaan sendiri, jadi di Jawa itu banyak membudidayakan beras pulen ketimbang beras pera, kalo kita datangkan beras pulen saya takut masyarakat kita tidak terlalu suka,” ungkap Jaka
Dia menyebutkan untuk stok beras Bulog di Tanjungpinang dan sekitarnya masih banyak, walau beras pesanan masih belum terealisasi kan.
“Stok beras yang ada pada saat ini kurang lebih 2.800 ton di gudang Bulog. Persediaan ini lebih dari cukup untuk 6 bulan kedepannya sambil menunggu beras pesanan kita datang, dan saya rasa tidak ada masalah untuk implasi beras di Kota Tanjungpinang dan sekitarnya,” pungkasnya.
Beras pulen mengandung sekitar 20 persen kadar amilopektin sehingga beras menjadi lengket saat menjadi nasi. Sedangkan beras pera memiliki kandungan lebih dari 25 persen kadar amilosa sehingga nasi akan lebih keras ketika dimasak.
Comment