BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Plt Kepala Dinas Pendidikan Tanjungpinang Mulia Wiwin mengatakan, sebanyak 52 Guru membuat surat pernyataan menolak untuk disuntik vaksin COVID-19.
Menurutnya, sebagian besar tenaga pendidik yang menolak itu karena takut dan khawatir karena ada dalil-dalil Agama.
“Dari surat pernyataan mereka ada yang takut, ada juga yang menyebutkan dalil-dalil dari segi agamanya,” kata Wiwin saat dihubungi, Kamis (3/6).
Tidak hanya itu, ada 306 tenaga pendidik yang tidak tanpa keterangan atau kejelasan tidak divaksin dan 300 orang tenaga pendidik tidak bisa divaksin karena saat akan disuntik mengalami tensi tinggi.
“Jadi ada 306 orang Tenaga Pendidik ini yang belum ada kejelasan apakah mereka menolak atau seperti apa kita belum tau,” jelas dia,” ujarnya.
Menurutnya, untuk meyakinkan tenaga pendidik pihaknya melakukan sosialisasi kepada seluruh tenaga pendidik dengan mengundang dari pihak Dinas Kesehatan serta tokoh agama yang berkompeten untuk menjelaskan hal tersebut.
“Jadi saya berharap dengan adanya sosialisasi ini, para tenaga pendidik yang menolak dan yang belum ada kejelasan dapat mengerti pentingnya untuk di vaksin,” ucap dia.
Ia mengimbau tenaga pendidik yang telah mendapatkan vaksin dapat memberikan edukasi kepada yang lain yang belum mau divaksin agar dapat mengikuti vaksin.
“Karena vaksin ini selain meningkatkan imun tubuh kita, ini juga syarat untuk sekolah tersebut untuk membuka pembelajaran tatap muka,” imbuhnya.
Comment