BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Tanjungpinang menggelar Musyawarah Kota pertama yang digelar di Gedung arsip Tepi Laut, Sabtu (19/8).
Ketua HKTI Provinsi Kepri Alias Wello saat membuka Muskot mengatakan Tanjungpinang merupakan kota pertama di Kepri yang melakukan musyawarah kota (Muskot) Himpunan Kerukunan Tani Ibdonesia (HKTI)
“Tidak gampang mengumpulkan orang dari berbagai profesi. Saya katakan Petani saat ini masih terjajah, belum bisa mengembangkan untuk menuju kesejahterasn petani,” tegasnya.
Bupati Lingga ini menegaskan, hal tidak boleh lagi terjadi pada petani. Dimulai dari yang kecil, tidak dapat dibayangkan jika di indonesia saat ini tampa ada petani.
Menurut Wello, perlu ada semacam pengayoman untuk mengangkat derajat petani. Diperlukan kebijakan daerah untuk memajukan petani. Bersinergi dengan pemerintah dalam melaksanakan program-program pertanian.
“Kita harus jemput bola, dari kabupaten kota di Indonesia, dua kabupaten yang dapat jatah untuk mengembangkan. cetak sawah salah satunya kabupaten lingga. Insaallah bisa mencetak 10 ribu hektar,” ujarnya.
Di Tanjungpinang keterbatasan lahan bisa memamfaatkan lahan perkarangan masyarakat. Selain itu lahan-lahan ex pertambangan yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian di Tanjungpinang.
“Pulau pulau yang kosong bisa dimamfaatkan untuk pertanian, dan pariwisata. Dapat dijadikan laboratorium pertanian dan menjadi tempat mencetak kader petani yang handal,” ungkapnya.
Ramdan
Comment