5. Melewatkan flossing
Penyakit gusi dapat meningkatkan risiko kematian. Namun, rutin flossing gigi dapat menambahkan angka harapan hidup hingga 6 tahun pada orang-orang yang sehat.
“Flossing dapat mengurangi jumlah mikroorganisme di mulut, sehingga ini mengurangi inflamasi di mulut,” kata Saul Pressner, DMD, dokter gigi asal AS seperti dikutip dari Reader’s Digest.
“Berkurangnya inflamasi pada gusi mengurangi kasus gusi berdarah, sehingga bakteri dan virus yang masuk ke pembuluh darah lebih sedikit pada seseorang dengan kondisi mulut yang bersih,” lanjutnya.
6. Kebiasaan menggigiti kuku
Untuk yang hobi menggigiti kuku, waspadalah karena ini bisa menjadi media perpindahan bakteri. Misalnya bakteri mulut seperti Eikenella corrodens, atau bakteri kulit seperti Streptococcus atau Staphylococcus.
Dikatakan oleh Adam Friedman, MD, rekan profesor dermatologi di George Washington School of Medicine and Hospital, AS, bakteri-bakteri tersebut dapat berkembang biak, lalu menyebabkan paronikia (infeksi kulit di sekitar kuku tangan dan kaki), hingga bisa masuk lebih dalam mengenai struktur kuku.
Tak hanya itu, ada pula kemungkinan bakteri bisa masuk ke pembuluh darah dan dapat menyebabkan sepsis, yaitu infeksi darah yang mengancam nyawa. (red/Klikdokter).
Comment