Bahkan, dalam kurun waktu satu bulan ia usai dilantik sebagai Wali Kota, lima menteri telah ia bawa untuk melihat kondisi di Kota Pariaman.
Alhasil, dalam satu tahun kepemimpinannya, ratusan milyaran rupiah uang dari pusat telah mampu ia gaet ke Kota Pariaman untuk mendukung pembangunan Kota Pariaman.
Dia mengungkapkan, potensi alam Kota Pariaman merupakan sektornya perkembangan pariwisata. Jadi, semua potensi desa/kelurahan yang ada di Kota Pariaman kita digali untuk menjadi daya tarik wisata dengan konsep budaya dan religi.
“Dan telah dibuktikan dengan dibangunnya Pasar Pariaman yang telah mulai rapuh karena goncangan gempa 2009. Sedangkan bangunan pasar ini sendiri dibangun sekitar tahun 1988 yang sewaktu itu masih dalam kewenangan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Karena Kota Pariaman sendiri pemekaran menjadi Kota Otonom pada tahun 2002 silam,” ujar Genius.
Tak hanya itu, sambung Genius kembali, pihaknya membangun kawasan-kawasan pinggir sungai yang sebelumnya kumuh dan tidak terawat, menjadi tempat yang nyaman, tempat yang indah dan asri yang bisa dinikmati bagi pengunjung, baik itu lokal maupun luar daerah.
Hal ini juga menjadi tolak ukur perubahan lingkungan yang kita lakukan dalam upaya pelestariannya, sehingga dengan himbauan setiap orang yang rumahnya berada di sepanjang aliran sungai-sungai di Kota Pariaman tidak lagi membuang sampah ke dalam sungai dan rumahnya membelakangi sungai, namun menjadikan sungai tersebut terletak di depan rumahnya.
“Daya tarik tersebut, mampu membuka potensi penambahan nilai ekonomi masyarakat itu sendiri dengan membuka usaha berjualan di lokasi tersebut,” ungkap Genius lagi.
Comment