BARONETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG – Sebuah speedboat tampa nama yang membawa 10.000 slop rokok (125 box) tanpa cukai yang akan diseludupkan berhasil di tangkap Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) IV Lanal Batam pada pukul 23.00 WIB, Senin (3/4).
Speedboat tanpa nama tersebut merupakan TO/Target Operasi WFQR IV yang terkenal licin, dengan bermesin 200 PK 3 buah pada Posisi 0°36′ 727″ U – 104° 17′ 206″ T diperairan Tg.Cakang P.Galang dengan muatan rokok tanpa cukai sebanyak 125 box (10.000 Sloop)
Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI S.Irawan mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan tim WFQR IV Lanal Batam, speed boat tanpa nama dengan ABK 3 orang dan tujuan Tanjung Dato Pulau Kijang, mengangkut rokok tanpa cukai pemilik rokok “H” yang beralamat Batam.
“Dugaan pelanggaran antara lain tidak ada SPB,tidak ada dokumen kapal dan tidak ada dokumen muatan dengan modus operandi patut diduga rokok tersebut berasal dari Batam/FTZ yg akan diselundupkan lewat laut secara ilegal (tanpa cukai) ke P.Kijang dan akan dilanjutkan di bawa ke wilayah lainnya, ” papar Danlantamal IV.
Danlantamal IV menjelaskan,modus yang mereka gunakan barang-barang tersebut dimasukkan ke speedboat pada malam hari untuk menghindari petugas dan kemudian membawa keluar Batam secara sembunyi-sembunyi. Bila memungkinkan mereka bergerak cepat dengan berkoordinasi menggunakan alat komunikasi Hp (Hand phon) dengan orang-orang mereka yang sudah menunggu dipelabuhan tertentu, bila aman mereka akan masuk.
Sampai saat ini barang bukti speedboat dan rokok di serahkan ke Patkamla Kal Nipa dan dikawal menuju dermaga Mako Lanal Batam guna penyelidikan lebih lanjut, dari kalkulasi sementara potensi kerugian Negara diperkirakan mencapai 1 Milyar rupiah.
Danlantamal juga mengintruksikan kepada seluruh jajaran dibawahnya agar terus meningkatkan pengawasan terutama jalur-jalur pelabuhan tikus yang ada diseluruh wilayah kerja Lantamal IV agar upaya-upaya penyeludupan seperti ini dapat tekan.
“Kita akan mengamankan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk memberantas segala bentuk kegiatan illegal lewat laut terutama penyeludupan yang merusak tatanan perekonomian bangsa Indonesia,” ujarnya.
Irawan menambahkan, Walaupun TNI AL memiliki keterbatasan sarana, namun hal itu bukan penghalang bagi WFQR IV untuk melaksanakan tugas. Karena seluruh wilayah Kepri sudah di petakan titik-titik mana yang mempunyai tingkat kerawanan yang tinggi.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan aparat yang mempunyai kewenangan dilaut, untuk bersama-sama memberantas kegiatan illegal seperti penyeludupan rokok, hal ini terus kita intensifkan koordinasi yang mantap agar stigma negatif tentang wilayah kepri sarang penyeludupan tidak ada lagi.
Redaksi
Comment