Siswa Kelas 4 SD Diduga Dipukul Oknum Kepsek Pakai Raket Badminton

  • Whatsapp
Ilustrasi pemukulan.Foto: Net

Ilustrasi pemukulan.Foto: Net
Ilustrasi pemukulan.Foto: Net
BAROMETERRAKYAT.COM,BINTAN – Seorang pelajar kelas 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 di Kecamatan Tambelan diduga menjadi korban penganiayaan seorang oknum Kepala Sekolah.

Zn korban diduga dipukul dengan menggunakan raket badminton dibagian kepala saat sedang mengikuti latihan upacara bendera oleh Kepsek SDN 001 Tambelan Tajuddin SPd pada,Sabtu (3/9).

“Berdasarkan laporan yang saya terima dari orangtua korban, anak ini dipukul bagian kepala dengan menggunakan raket badminton,” kata Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tambelan Baharuddin, Selasa (6/9).

Setelah dipukul,kata Baharuddin, si anak mengalami muntah-muntah. Tapi belum mau menceritakan kepada orangtua tentang kejadian pemukulan di sekolah.

Melihat kondisi anak semakin parah pada Senin (5/9) muncul kecurigaan dari Amat, ayah korban. Pada akhirnya, Zn menceritakan perbuatn tidak terpuji oknum Kepsek kepada orangtuanya.

Setelah memperoleh keterangan dari korban, Amat yang sehari-hari bekerja sebagai pemukul batu tradisional tersebut langsung menjumpai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Tambelan.

“Dari perolehan informasi yang didapat, orangtua korban langsung melapor ke saya. Dan Senin malam (5/9) kami langsung membawa Zn ke Puskesmas Tambelan untuk mendapat pertolongan medis,” tutur Baharuddin.

Menurut Baharuddin, saat ini korban masih menjalani pemeriksaan pihak Polisi Tambelan.

Sementara Kepala Sekolah SDN 001 Tambelan Kabupaten Bintan Tajuddin, dikabarkan langsung berangkat menggunakan KM Bukit Raya.

Di wawancara terpisah, ayah korban Amat, membenarkan bahwa anaknya telah dipukul oleh Oknum Kepala Sekolah pada kegiatan latihan upacara bendera, Sabtu (3/9).

“Kepala anak saya kesakitan sekarang ,” ujar Amat.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Sinta sebagai ibu korban, aksi pemukulan yang dilakukan di bagian kepala anaknya.

“Kepala anak saya dipukul pakai raket bandminton di bagian pemegang raketnya,” kata Sinta.

Dampak pemukulan tersebut membuat anak pertama pasangan Amat dan Sinta tidak bisa melanjutkan sekolah karena mengalami demam dan muntah-muntah.

“Semakin parah, bahkan keluar air melalui hidung,” tegasnya.

Menerima informasi tersebut, Kepala Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD)  Kepulauan Riau Faizal langsung akan menindaklanjuti kejadian tersebut.

“Informasi ini akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.(RAMDAN)

Pos terkait

Comment